Sadistic
  • Reads 6,549
  • Votes 354
  • Parts 4
  • Reads 6,549
  • Votes 354
  • Parts 4
Ongoing, First published Jul 23, 2016
Mature
Lidya Maulida Djuhandar seorang ahli komputer yang memiliki kepintaran di atas rata rata dan dapat membunuh seseorang dengan mudah serta menyukai hal yang berbau seksual dapat bertekuk lutut oleh Melody Nurramdhani Laksani seorang pekerja keras yang awalnya adalah target yang harus dibunuh oleh Lidya

Melody mempunyai sifat Sadistic yang sangat kejam apabila ada hal yang membuatnya marah dan membuat dia mengeluarkan sifat sadisticnya

Lidya takluk akan kecantikan Melody walau tubuh Melody terkesan mini dan baru mengetahui kalau Melody memiliki sifat sadis dan suka akan kekerasan dan seksual seperti nya

Apa Lidya akan berlari dan membunuh Melody sebagai targetnya?
All Rights Reserved
Sign up to add Sadistic to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
brother ; drarry cover
Rafa [End💗] cover
Kisah Tak Sempurna cover
BABY CHANIE cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
After Graduation cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.