SINOPSIS "Aku membencinya! Sungguh membencinya! Dia laki-laki menyebalkan yang pernah ada!" Keyza Abelia. Sejak pertemuan pertamanya dengan laki-laki itu, yang membuat liburan panjangnya terasa berat juga sesak. Demi apapun, ia ingin membuang kesialannya saat itu juga. Hingga pertemuannya harus berlanjut di masa Ospek. Ia tidak menyangka bahwa kebetulan itu menjadi kesalahan pertamanya, membuat suatu kebetulan menjadi sebuah nasib di kesalahan keduanya. Hingga terus menerus mendorongnya dan membuat nasib itu menjadi takdir adalah kesalahan ketiganya.. "Kau pikir aku tidak membencimu? Aku juga membencimu! Demi apapun itu." Kenzo Alferro. Laki-laki itu benci sekali dengan gadis yang menyebalkan , ia tidak suka dengan sifat dan sikap yang gadis itu lakukan, bahkan sejak saat pertama ia bertemu dengan gadis itu di jembatan fly over sudah membuatnya malas setengah mati. Hanya saja sedikit demi sedikit waktu merubah cara pandangnya, menyukai gadis itu adalah bentuk kesalahan terbesarnya. Karena untuk pertama kalinya ia menyukai gadis yang dulu ia benci itu. "Tapi aku menyukainya, dengan semua kekurangannya juga emosinya." Kanza Alfirzha. Laki-laki kembaran Kenzo itu justru menyukai gadis itu. Jauh lebih awal dari perkiraannya. Ia tidak perlu pusing memikirkan alasan untuk menyukai gadis itu, karena yang perlu ia lakukan adalah bersikap baik dan menjadi teman berbicara yang menyenangkan untuk gadis itu. Hanya saja meninggalkan gadis itu untuk kembarannya adalah sesuatu yang ia sesali sampai saat ini. Gadis itu tidak menyukainya. Kenyataan itulah yang membuatnya sedikit tertegun. Bukankah ia akan tetap bahagia jika tidak bersama gadis itu?