Sam Sauya (Tuan Muda ketiga) dari keluarga Cia, Cia Siauhong adalah jago pedang nomor satu di kolong langit. Tiga belas Jurus Pedang Perenggut Nyawa milik Yan Capsa terdiri dari 13 jurus, tapi 13 jurus itu masih belum cukup untuk mengalahkan Tuan Muda Ketiga dari keluarga Cia. Selama keduanya masih hidup, cepat atau lambat Cia Siauhong dan Yan Capsa pasti bertemu untuk menentukan, siapa jago pedang nomor satu. Seseorang di kala berada di saat menjelang kematiannya, apa yang biasanya dipikirkan? Apa yang kau pikirkan ketika itu? Jurus pedang itu, jurus pedang yang keempat belas!
Seseorang apabila telah mengorbankan segenap kehidupannya untuk pedang, bagaimana mungkin di saat-saat menjelang kematiannya dapat memikirkan persoalan yang lain? Tiga belas Jurus Pedang Perenggut Nyawa itu sendiri tidak terlalu menakutkan, yang menakutkan justru yang keempat belas, dari mana datangnya jurus yang keempat belas? Yang pasti jurus keempat belas itu ada! Maksudmu kecuali Tiga belas Jurus Ilmu Pedang Perenggut Nyawanya, masih terdapat pula jurus yang keempat belas? Cia ciangkwe menghela nafas lebih berat lagi, katanya, "Ciongci menciptakan tulisan, setan dan malaikat menangis tersedu-sedu, kau menciptakan jurus pedang itu, setan dan malaikat pun seharusnya melelehkan pula air matanya!
Jurus pedang itu telah membocorkan rahasia langit dan kehilangan perintah langit. Perintah Langit hanyalah kebajikan. Setelah terciptanya jurus pedang itu, semenjak detik itu, entah masih ada berapa banyak orang lagi yang bakal tewas di ujung pedang tersebut...? Benarkah Tuan Muda Ketiga dari keluarga Cia kalah oleh jurus ke-14 Yan Capsa? Atau...malah jurus ke-15.
Cinta bisa datang kapan saja dan dimana saja, cinta juga bisa tumbuh bukan karena rasa kagum atau suka saja, cinta juga bisa tumbuh karena rasa benci. itulah yang dirasakan Sumedh dan Mallika, keduanya sering bertengkar dan berdebat , bahkan tentang hal kecil sekalipun.
Sumedh dan Mallika bertolak belakang dalam hal apapun. Rasanya hampir mustahil keduanya terjerat cinta.