"Iya, aku juga tidak mengharap pujian darimu, kamu tahu kenapa? karena hanya suamiku yang boleh memujiku, dan kamu sama sekali tidak masuk dalam hitungan daftar calon suamiku..."
"Kenapa! apa aku seburuk itu dimatamu"
"Tidak, kamu baik, tapi tidak cukup baik bagiku, yang aku inginkan adalah calon suami yang mampu mengimami sholatku, membenarkan bacaan qur'anku, menegur saat lalaiku, dan mampu menjadikan diriku satu-satunya perempuan yang paling bahagia di dunia ini karena mencintiku"
"Siapa saja bisa kan mencintaimu, termasuk aku"Tanya Reza pelan, entah kenapa kata-kata itu meluncur begitu dari mulutnya
"Cinta saja tak cukup bagiku... karena tidak semua cinta lahir dari kasih sayang, apalagi cinta dari sang maha cinta. Karena cinta yang berlandaskan Allah-lah yang aku cari"
Usaha Ana dalam mencari keberadaan sang ayah membuatnya harus tinggal di pondok pesantren, dan berada dalam pengawasan Ian, tetangga sekaligus ustad di pesantren itu.
Walau di awal merasa terkekang dan tidak membuahkan hasil, namun kedekatannya dengan Ian membuat perasaan yang tidak seharusnya muncul dalam hati Ana. Membuat gadis itu berharap lebih atas kebaikan Ian, laki-laki menjaganya sejak kecil.
Hingga kenyataan pun menyadarkan Ana, bahwa hubungan mereka hanya sebatas kakak-adik, terlepas dari hal itu Ana pun tak punya kuasa untuk maju, lantaran orang yang ia cintai di jodohkan dengan perempuan lain, oleh abah kyai, guru mereka sendiri.
^^^^^
Apakah Ana punya cukup keberanian untuk bisa bersama Ian? Ayok segera baca untuk mengetahui kelanjutan ceritanya.
Publish Karya karsa : Kamis dan Jumat
Publis wattpad : Sabtu dan senin