Hujan. Kata sederhana yang membawaku padamu. Kata hampa yang mampu memanggil jiwaku untuk mendekatimu. Semua berawal dari hujan, ketika aku dengan luka yang menganga-kau jemput bersama payung hitammu. Namun, apakah mungkin? Kau lelaki yang sering disebut 'Romeo' di sekolah, sedangkan aku? Untuk menjadi serpihan sekolah pun tidak pantas. Lalu, bagaimana kau dan aku akan bertahan? Kemudian kau menjawab, 'peduli setan dengan pendapat orang lain, kau adalah aku dan aku adalah kau, kita yang merasa saling memiliki, bukan orang lain. Jadi, jangan berusaha pergi dariku.'