ini hanya sebuah barisan kata tak tersirat yang sebisa mungkin ku keluarkan dari setiap lamunan. Yang terpenting, cangkir selalu menunggu seduhan dari kopi. Saat kopi bertemu kafein, cangkir jatuh terpecah. Jadilah seperti kopi, yang pecaya diri tak pernah menyembunyikan pahitnya diri Terkadang langit merah menertawakan angin malam yang membelenggu janji dengan sang rembulan bahwa takkan berpisah selamanya. Mengikuti seleksi alam, perlahan-lahan semua pergi dan kemudian sendirian. Rindu ini telah mengendap ikhlas walau tak berbalas seperti endapan kopi yang tak pernah diteguk. Kelak yang berjuang sepenuh hati akan kalah dengan seorang pria yang membuatnya terus menangis, meskipun pria itu bukan kekasihnya. Bangunlah dengan senyum singgungmu, tanpa harus seseorang membangunkanmu yang tidak sengaja membuat senyum itu menghilang.