Aku tidak tahu setan mana yang merasuki kedua orangtuaku. Bagaimana bisa di zaman yang serba modern ini mereka berniat menikahkanku diusia... Enam belas? Aku tidak diizinkan untuk kuliah jika tidak menikah. Bayangkan, ART saja sekarang sudah harus minimal lulusan SMA. Aku bahkan belum boleh untuk menonton film dewasa jika ada razia KTP. Tentu saja karena aku belum memilikinya. Shagufta ...... Aku tidak tahu apakah aku harus senang atau malah bersedih. Aku harus menikah dengan gadis berusia enam belas tahun di usiaku yang belum genap dua puluh. Darimana pula ide konyol itu muncul dibenak orangtua kami. Jika ada yang bertanya apakah aku menyukainya? Yes, I do. Pertanyaannya adalah, apakah menikah hanya cukup dengan modal suka? Bahkan penghasilan yang cukup pun, terkadang belum dapat dikatakan cukup untuk modal menikah. Aku tahu, seharusnya mereka lebih paham soal ini. Nah, bagaimana denganku? Umur x Pekerjaan x Tangungjawab ? Cinta ? Lain lain ? Lebih parahnya, gadis itu teramat sangat membenciku. Dia begitu membenciku atas apa yang aku tidak tahu pernah lakukakan. Oriz Noted: Sebagian pert telah dihapus karena tidak dapat lagi diprivasi. But, mungkin suatu saat akan direpublish. So, do not ask me again the same question, okay... (~_^)
29 parts