Ibunya yang gemar melukis secara tidak sengaja menurunkan bakatnya ke anaknya Anne. Sehingga kuas, cat, kanvas menjadi sahabat gadis itu tiap harinya. Jika gadis lain menulis diary, ia melukis kenangan tersebut. Maupun senang, sedih ataupun ia sedang menangis, ia akan melektakan memorinya ke atas kanvas putih. Selalu mendapat bully-an disekolahnya, membuat ayahnya bertindak, untuk memindahkanya ke kampung halaman ibunya, Indonesia. Sesuatu yang sangat traumatik terjadi pada masa lalu di Indonesia membuat ibunya menjadi tidak rela, melepas anaknya di negara itu lagi. "Aku akan menjagamu, bahkan jika itu harus mengambil nyawaku sekali pun"