Wasiat Iblis

Cerita bermula pada penyerbuan gabungan pasukan Islam Demak, Banten, dan Cirebon dibawah pimpinan Fatahilah kepada kerajaan Pajajaran dibawah pimpinan Prabu Suriawisesa yg dibantu pasukan Portugis dan Pasukan Megamendung yg merupakan negeri bawahan Padjadjaran.

Cerita berikutnya diarahkan pada kisah Negeri Megamendung dibawah kekuasaan Prabu Kertapati yg ingin merdeka, bebas dari pengaruh Pajajaran, demi mencapai tujuannya Prabu Kertapati rela melakukan segala cara termasuk melakukan perjanjian Wasiat Iblis dengan seorang pertapa sesat yg bernama Topeng Setan, Prabu Kertapati yg saat itu telah memeluk ajaran sesat berkat perjanjian Wasiat Iblisnya dengan Topeng Setan, tidak sanggup melaksanakan perjanjian itu karena permohonan istrinya dan rasa kasihnya pada putra sulungnya, akhirnya ia memutuskan untuk membuang putra sulungnya dan menggantinya dengan bayi lain untuk dikorbankan pada Topeng Setan.

Kisah ini berlanjut dengan petualangan Jaya Laksana untuk menghentikan Prabu Kertapati, perjalanan cinta Dharmadipa (putra angkat Kyai Pamenang) yg jatuh cinta pada Nilamsuri putri Prabu Kertapati yg memiliki ilmu teluh, sampai akhirnya Jaya Laksana diangkat menjadi seorang Tumenggung oleh Sultan Banten Panembahan Yusuf, juga perjalanan Jaya Laksana untuk menghentikan bencana yg melanda negeri Megamendung akibat Perjanjian Iblis Putri Nilamsuri.

Kisah ini mengambil kisah berbagai kejadian sejarah, seperti gagalnya penyerbuan gabungan Islam ke Pajajaran, Penyerbuan Pasukan Banten ke Pajajaran yg akhirnya berhasil menguasai Kota Pakuan, Perpindahan pusat Kekuasaan Pajajaran ke daerah Kabuyutan PAndeglang di masa pemerintahan Prabu Ragamulya Suryakencana.

Kisah ini merupakan perlambang, bagaimanapun ketinggian dan kesaktian ilmu hitam itu, tidak akan dapat memusnahkan kesucian kebenaran yg selalu berlandaskan pada ajaran Tuhan Yg Maha Esa

Cover By : Chiasa Anggie