"Orang itu ga harus selalu terlihat kuat. Jangan sok kuat kalau ternyata rapuh. Keluarin aja semuanya, maka lo akan lebih tenang. Gue akan selalu ada di sini buat lo. Lo boleh pakai bahu gue kapan pun, tapi jangan sering-sering, soalnya gue takut cepet mati karena jantung gue yang bekerja terlalu keras." Devan Adelard Faustin, seorang badboy serta players paling tampan, iseng, tengil, pecicilan, humoris, dan selalu bisa membuat orang yang ada di sekitarnya tertawa lepas dan merasa beban hidupnya mendadak hilang, setidaknya untuk sementara waktu. Ia selalu dipuja dan menjadi idola para wanita. Ia tidak pernah berpikir akan bertemu dengan perempuan macam Devina Agatha Fradella. Devina adalah perempuan yang cantik, manis, anggun, namun jutek, galak dan tertutup. Ia memiliki sebuah masalah besar dalam hidupnya yang membuat dirinya memberikan batasan sendiri dalam berteman. Ia bahkan terkesan menjauhi yang namanya pertemanan, apalagi percintaan. Tak pernah terbayang oleh mereka untuk bertemu satu sama lain. Semuanya tampak tiba-tiba. Tiba-tiba bertemu, tiba-tiba penasaran, tiba-tiba kepikiran, dan tiba-tiba memendam rasa. Mereka memang berbeda, bagaikan bulan dan matahari yang tidak mungkin bersatu, namun saling melengkapi dan membantu untuk menerangi bumi. Mereka memang bertolak belakang, namun dihadapkan dan dipersatukan dengan yang kalian sebut sebagai 'cinta'. #860 on Teen Fiction (260318)