Story cover for Untaian Air Mata Harapan by syifaa_azizah
Untaian Air Mata Harapan
  • WpView
    Reads 14
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 14
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Aug 12, 2016
Alhamdulillah 
Penasaran ayo klik link ini 
Ayo buka di arenabuku.com 

        Suatu kisah perjalanan seorang anak yang mempunyai harapan agar mampu bisa menjadi seorang yang mandiri. Akan tetapi, untaian perjalanan yang panjang tidak mudah dan banyak rintangan selalu menghampiri hidupnya.
            Kasih sayanglah yang hanya ia dapatkan sesaat. Air mata yang mengalir di pipinya tidak mampu membanjiri harapan yang pernah gagal. Harapan yang selalu tidak sesuai dengan perjalanan hidupnya. Tiba Angin yang sebegitu kencang, membuat keinginannya terkadang rapuh terbawa debu yang telah terbawa angin tersebut. Lengketnya seperti lem menyatu dalam hidupnya bagaikan tanah membuat ia tidak mampu berjalan dan bergerak kearah yang ia inginkan, menyebabkan ia seperti patung terbuat dari tanah liat
 http://arenabuku.com/product/untaian-air-mata-harapan/
All Rights Reserved
Sign up to add Untaian Air Mata Harapan to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Yang Dulu Melukai,Kini Menyayangi [END] by yord_luis
31 parts Complete Mature
Cerita ini mengisahkan seorang siswa yang hidupnya penuh penderitaan, baik di sekolah maupun di rumah. Ia adalah seorang anak yang lugu, mudah sakit, dan terperangkap dalam masa hidup yang kelam. Di sekolah, ia selalu menjadi sasaran bullying. Teman-temannya menjauhinya, bahkan tak ada satu pun yang mau berteman dengannya. Setiap hari, ia merasa kesepian dan tak berdaya, terjebak dalam dunia yang penuh rasa sakit dan penghinaan. Di rumah, kondisi yang lebih buruk lagi menunggunya. Kedua orang tuanya tidak menunjukkan kasih sayang sama sekali. Alih-alih memberikan dukungan, mereka justru menyiksanya, baik secara fisik maupun emosional. Setiap kali ia mendapatkan nilai yang buruk, atau bahkan tidak mendapatkan nilai seratus, ia akan dihukum dengan tidak diberi makan dan terus disiksa. Kata-kata yang terlontar dari orang tuanya begitu menyakitkan, membuatnya merasa seperti anak yang tidak berguna dan tak pantas untuk dihargai. Kondisi ini membuatnya terpuruk dalam keputusasaan. Ia merasa hidupnya tidak berarti dan mulai berpikir untuk menyerah. Setiap kali dibuli atau disiksa, ia hanya pasrah dan tidak berdaya, seakan-akan dunia ini terlalu berat untuk ia hadapi. Ia tak pernah merasakan kehangatan keluarga yang seharusnya menjadi tempat pelindungnya. Ia selalu iri melihat kebahagiaan orang lain, namun dirinya tak pernah merasakannya. Di luar, wajahnya selalu datar, tak pernah ada senyum yang menghiasi wajahnya. Luka-luka fisik dan emosional yang ia alami menjadi beban berat yang membentuk dirinya menjadi sosok yang tertutup dan terpuruk. Ia hanya bisa bersembunyi di balik kesedihan, tak tahu harus bagaimana lagi untuk bertahan. Bagaimana kisahnya akan berlanjut? Akankah ada secercah harapan yang datang untuk mengubah hidupnya? Mari kita saksikan perjalanan hidupnya yang penuh dengan perjuangan dan air mata... cerita ini murni dari pikiran yana sendiri dan jangan plagiat!!
You may also like
Slide 1 of 8
Badai, Kapan Berlalu? cover
Dibawah atap yang salah (hiatus) cover
Jauh. Esok Nanti atau Selamanya cover
ANTARA DOA DAN RASA cover
Yang Dulu Melukai,Kini Menyayangi [END] cover
Angel To Raya (END) cover
Lautan Fathaz cover
Naturaloves cover

Badai, Kapan Berlalu?

9 parts Ongoing

Adalah cerita tentang seorang anak yang tak pernah benar-benar punya tempat untuk pulang. Sejak kecil ia belajar bahwa hidup tak selalu adil, dan kadang-bahkan sering-doa tak dijawab dalam waktu yang ia harapkan. Ia tumbuh di antara bentakan, kehilangan, dan sunyi yang menua di dadanya. Ia menyimpan ratusan tangis yang tak bisa ditumpahkan dan ribuan tanya yang tak berani ia ucapkan. Tapi gadis kecil itu tetap berdiri, meski angin terus memaksanya jatuh. Ia tetap berjalan, meski jalannya dipenuhi duri, meski tak ada tangan yang menggenggamnya erat. Ini bukan kisah bahagia. Tapi ini kisah tentang bertahan, tentang keberanian untuk tetap hidup meski dunia berkali-kali memintanya menyerah. Karena kadang, harapan tidak datang dalam bentuk pelangi. Kadang, harapan hanya berupa napas yang tetap ia hembuskan... meski hati sudah letih. *** Update setiap Sabtu & Minggu.