We're Not Twins, But We're?
  • Reads 114,029
  • Votes 13,638
  • Parts 37
  • Reads 114,029
  • Votes 13,638
  • Parts 37
Complete, First published Aug 12, 2016
Apa jadinya, jika kalian bertemu dengan seseorang yang benar-benar sama dengan kalian?

Atlan dan Stella adalah dua orang yang tidak sengaja saling bertemu di satu tempat. Mereka bertemu dengan keadaan dimana apa yang mereka pakai itu sama persis. Dan pertemuan ini adalah awal dari kisah mereka berdua.

Mereka sama atau mirip tapi mereka bukan kembar.
All Rights Reserved
Sign up to add We're Not Twins, But We're? to your library and receive updates
or
#10sama
Content Guidelines
You may also like
Hey, Look Here! [SUDAH TERBIT] by fxrstayovin_
26 parts Complete
[Diikutkan dalam event PenSi volume 2 oleh teorikatapublishing] "Satu rangkaian yang menceritakan tentang kehidupan 7 murid SMA. Dan ini, bukan kisah bocah SMA yang biasa." Mungkin itulah dua kalimat yang cocok untuk menggambarkan kehidupan 7 orang yang sudah menjadi sahabat karib semenjak kelas 4 SD. Lama sekali, bukan? Tentu saja, dan hanya mereka yang tahu bagaimana caranya melanggengkan hubungan persahabatan itu. Bahkan saat mereka memiliki kekasih masing-masing, mereka tidak mempermasalahkan itu. Yang penting tidak ada harem. Cerita ini dibawa santai saja. Karena, kehidupan yang mereka miliki akan semakin random saat berkumpul bersama. Berawal setelah acara kelulusan, mereka berkumpul di rumah Chandra dan mendiskusikan akan melanjutkan di mana. Dan akhirnya, mereka sepakat akan merantau. Katanya mencoba pengalaman baru bersama-sama di kota orang. Mereka akhirnya tinggal di sebuah rumah Joglo yang masih terlihat terawat, karena mumpung dijual dengan harga murah. Tenang, di sana tidak ada penunggu halusnya, haha. Mereka pun diterima di sekolah yang sama, dan dengan hal itu mereka yakin, hubungan persahabatan mereka akan semakin langgeng. Humor bapak-bapak yang garing, kejadian random, kejadian horor tetapi berubah genre menjadi komedi bila dialami oleh mereka. Semua itu akan hadir di cerita ini. Pokoknya, hidup mereka akan dipenuhi oleh candaan garing. Maka dari itu, jika selera humor kamu adalah humor bapak-bapak, maka selamat, kamu akan mudah memahami segala candaan dari mereka. Kemarilah, akan kuceritakan kisah mereka yang begitu lucu, mungkin akan membuatmu tertawa, atau menangis karena terlalu banyak tertawa? . . . Warn/peringatan dini: mengandung humor bapak-bapak, candaan garing, mengandung kata-kata kasar. Jika kamu tidak menyukai cerita ini, JANGAN tinggalkan komentar buruk. Kamu cukup pergi dari sini tanpa jejak satupun. Vote dan komentar kalian sangat diperlukan di sini!
You may also like
Slide 1 of 10
Given cover
I'm the Protagonist cover
MAHESA cover
Apa Itu Cinta? [COMPLETED✔] cover
[GL] Arioto "Volume 1" cover
Sweet Sayonara cover
Tentang Aku (COMPLETE) cover
Hey, Look Here! [SUDAH TERBIT] cover
Unrequited Love? [Terbit] cover
Kaesar cover

Given

24 parts Ongoing

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] BASED ON TRUE STORY! GENRE HOROR #152 in horor - 20 Mei 2020 Follow instagram @adiltaputri dan @adp_univers untuk informasi seputar ceritaku dan tips menulis. Memberi support kepada sang penulis adalah hal yang sangat berarti. Terima kasih, happy reading and enjoy ur life! ••• Tita Anggarania. Wanita berdarah biru yang dikaruniai sebuah pemberian tak biasa dari Tuhan. Mereka menyebutnya indigo, kemampuan melihat apa yang tak dapat dilihat oleh sebagian orang. Terdengar spesial, mungkin? Namun, itu adalah kekurangan. Selain Indigo, Tita juga mampu melihat aura seseorang yang hampir mati, serta membaca karakter orang-orang di sekitarnya. Bukan hanya itu saja, jika ada yang ingin berniat buruk terhadapanya, ia dapat mengetahuinya melalui bisikan aneh. Pemberian ini bukanlah sebuah permainan yang dengan mudahnya bisa menuju level yang lebih tinggi. Semuanya seperti bertahap saat kelebihan itu mulai dapat terkendalikan. Dan, Tita makin merasa tertantang untuk memasuki dunia pemberiannya yang lebih dalam lagi. ••• (ATTENTION! Cerita ini diangkat dari kisah nyata orang terdekat penulis, harap tidak plagiat. Sebab penulis tidak menoleransi segala bentuk plagiarisme!) [Pict cover from Pinterest] © Adilta Putri, 2019.