The Beauty and The Pain of Love

Prolog

Cinta itu indah.

Yang aku tahu, cinta itu indah. Dengan berani aku mengatakannya karena aku benar-benar merasakan keindahan dari sebuah kata cinta. Saat masih dengan bangganya aku berani mengatakan jika cinta mampu membuatku melupakan kisah kelam dalam hidupku. Dan saat dengan kesadaran penuh aku berani mengatakan jika cinta mampu membuatku bahagia, sepenuhnya.

Aku berani mengatakan jika cinta adalah sebuah keindahan saat aku benar-benar merasa duniaku hanya diisi oleh ribuan tawa. Saat duniaku hanya disinggahi oleh berbagai macam senyuman. Dan saat duniaku hanya diselimuti oleh berbagai warna kebahagiaan.

Sebelum akhirnya, ada kata lain yang mampu membuatku mematahkan keberanianku untuk mengatakan jika cinta itu indah.

Kepedihan.

Dan setelah hari itu aku mengerti. Jika cinta bukan hanya sebuah keindahan. Namun juga sebuah kepedihan nyata yang mampu membuatku hancur. Terbang dan hancur dalam waktu yang sama.