⚠️trigger warning // s h
Ashilla Sinclair tak pernah mengira takdir akan membawanya ke hari dimana ia melangkah dalam balutan gaun putih, dengan pria itu menunggunya di atas altar. Menggenggam sebuket Lily of the Valley dan berjalan di atas sepatu yang dipakai Ibunya ketika menikah dengan Ayahnya.
Cakka Calvary tak pernah melihat pengantin begitu cantik bahkan saat nyaris jatuh sekalipun, tak ada yang lebih manis ketimbang semburat merah di pipi Shilla pagi itu karena malu nyaris merusak pernikahannya.
Ashilla tahu bahwa sejak awal, pernikahan bukanlah sesuatu yang harus dihadapi oleh seorang gadis sembilanbelas tahun yang bahkan masih berkutik dengan kuliah tahun pertamanya. Ia tahu menikah dengan Cakka-seorang calon dokter yang tinggal beberapa bulan akan lulus-sama sekali bukanlah hal mudah. Pria itu masih dingin, masih tak peduli dan masih sulit ditebak. Sorot matanya masih kelam dan mengintimidasi, senyumnya masih samar tak pernah berbekas.
Kehadiran Suri, gadis berparas cantik dengan keanggunannya, justru menjadi awal perjalanan pernikahannya. Tutur lembutnya, bagaimana caranya menatap Cakka seakan membawa kepingan teka-teki bagi Shilla. Semakin Shilla ingin tahu, semakin rasa penasaran membawanya menuju hal-hal di luar perkiraannya. Alasan-alasan di balik setiap kejadian yang tidak ia mengerti dan rahasia di balik kehidupan pernikahannya.
Pada akhirnya, berpisah terasa sebagai sesuatu yang benar untuk dilakukan.
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?"
Disclaimer!
Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil.
Love, penulis.