Tidak ada sahutan, membuat pria itu sedikitnya berharap dalam cemas dengan jawaban apa yang akan diberikan sosok gadis muda di hadapannya ini nanti. Namun, sampai gadis itu dipanggil oleh seorang wanita paruh baya yang membawa sebuah tas penuh dengan sayuran, gadis itu tetap tidak membuka suara dan memberinya jawaban. Ia pasrah. Ia datang karena berniat untuk mengenal dan mendengar cerita tentang gadis itu dan hujan. Seperti sebuah lukisan yang dapat menghibur penikmatnya, mungkin cerita gadis itu dapat menghilangkan penatnya. Dan harapan pria itu kembali bergelora ketika ia mendengar suara yang sama dengan tawa yang sempat melumpuhkan sarafnya. Ia menatap gadis muda itu yang dengan setia melangkah dengan cepat namun penuh perhatian ke arah wanita yang memanggilnya tadi. "Saya tunggu kamu besok." -------- Copyright © 2016 kontingensi
7 parts