hampir dua tahun aku berhasil membuat diriku invisible sehingga aku bisa menjalani kehidupan sekolah dengan damai. terlebih lagi, invisible di hadapan mereka. kumpulan anak orang kaya dengan segala kesempurnaan yang mustahil. namun, entah apa yang telah kulakukan hingga akhirnya aku yang menjadi sasaran mereka selanjutnya. mungkin aku tidak sengaja menyenggol salah seorang dari mereka atau aku bertindak konyol dan mereka melihatnya. entahlah, yang pasti, begitu tersadar aku sudah seperti sapi yang dicocok hidungnya dan mengikuti mereka berlibur di tengah lautan di malam hari~