Anak lelaki itu menangis dengan air mata yang mengucur begitu deras. Bersembunyi dalam kolong tempat tidurnya dengan raut wajah ketakutan dan sedih. BRAK! Pintu kamarnya dibanting oleh seorang wanita paruh baya yang bukan ibunya. Selalu saja terjadi setiap malam. Kehidupannya terlalu sulit dalam masa kanak-kanaknya. Dia Justin. Justin Bieber. Seorang anak kelahiran 1 Maret 1994 itu sering sekali dipukuli dan disiksa oleh ibu angkatnya. Goresan-goresan dan bekas-bekas pukulan wanita paruh baya tadi selalu saja membuatnya sakit hati. Seharusnya tidak seperti ini, pikir Justin dalam benaknya setiap kali ia pergi ke sekolah. Tak ada teman. Tidak dapat bersosialisasi. Membuat dia berimajinasi dengan tingginya. Imajinasi menjadi seorang lelaki yang tampan dengan uang yang banyak dan memiliki banyak teman. Diumurnya yang ke-7 tahun ini ... Baca selanjutnya