The Last Eyes

Menikah bukanlah pilihanku, semua ini hanya untuk meneruskan kehidupan rumit istana. Seharusnya aku dapat menolak namun tidak ada pilihan saat pria bertopeng itu datang. Dia berpura-pura peduli untuk kejatuhan keluargaku, padahal aku tau dia sengaja menyudutkan Keluargaku untuk melepaskan tubuhku hanya untuk mencetak penerus Syavata Zemyla. Busuk. Dingin. Sadis. Itulah sosok calon suami yang akan aku layani. Demi kebebasan keluargaku, aku berkorban.

Menikah hanya sebuah formalitas untuk Keluarga Kerajaan. Semua sudah di tuliskan sebelum kau lahir di setiap lembar buku di hembusan API ABADI tidak pernah dapat di tolak siapapun termasuk, aku. Tidak ada pilihan. Saat pertama kali mendengar calon Ratu negeri ini, aku tau. Dia berada di keluarga yang terpandang sekaligus terendah. Mencoba menjadikannya pendamping akan mendatangkan kemakmuran sekaligus kutukan terlarang bagi Svayata Zemlya.

Saat dua hati saling bertolak belakang bertemu mencoba menerima takdir yang telah di gariskan. Di antara perebutan kekuasaan dan kepercayaan menyebabkan penyatuan keduanya harus terjadi. Walaupun bayang-bayang kutukan kehancuran akan menyelimuti negeri. Keluarga kerejaan harus tetap menjalankan takdir atau menerima negeri mereka di jadikan objek upeti. Tidak ada pilihan. Hanya menjalani. Bagaimana API ABADI Svayata Zemlya akan menuntun salah satu kisah bersejarah ini ? Bisakah penduduk menerima keputusan keluarga Kerajaan ? Sanggupkah mereka memecah teka-teki takdir ? Jika kau peduli terhadap Kemakmuran dan kutukan silahkan lanjutkan perjalanan kisah ini...

Copyright
23'Agust 2016

Desak Agung