Aku tidak habis pikir bagaimana bisa aku kembali bertemu dengannya. Seseorang yang selalu angkuh dan arogan. Di rumah sakit ini, saat aku dengan bodohnya mabuk bersama teman-temanku, pingsan setelah kehilangan keseimbangan dan terjerembap di anak-anak tangga pub, aku kembali bertemu dengannya, sosok yang selalu aku hindari. Tidak! Aku sama sekali tidak terpesona saat kembali melihatnya! aku benar-benar benci melihat pria ini. Saat ku buka mataku, saat aku sadar, kenangan itu kembali, kenangan yang sama sekali belum pernah berdamai dengan hatiku. Apa kataku? Aku ingin lebih baik darinya? Tentu aku tidak bisa. Revan, Revan selalu menjadi yang terbaik. Revan kembali dalam kehidupanku, menghancurkan benteng yang selama ini telah ku bangun. Setelah menendangku jauh, Revan kembali datang padaku dan perasaan itu kembali datang. Pohon yang telah ku pangkas habis, ternyata masih menyisakan akar, akar itu kembali tumbuh menjadi batang, kembali berdaun, aku tidak tahu apa kali ini pohon perasaanku akan berbuah. -Lily Krystaliana-