Story cover for Unstoppable Feeling  by devushka27
Unstoppable Feeling
  • WpView
    Reads 13,857
  • WpVote
    Votes 348
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 13,857
  • WpVote
    Votes 348
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Aug 26, 2016
Aku tidak habis pikir bagaimana bisa aku kembali bertemu dengannya. Seseorang yang selalu angkuh dan arogan. Di rumah sakit ini, saat aku dengan bodohnya mabuk bersama teman-temanku, pingsan setelah kehilangan keseimbangan dan terjerembap di anak-anak tangga pub, aku kembali bertemu dengannya, sosok yang selalu aku hindari.

Tidak! Aku sama sekali tidak terpesona saat kembali melihatnya! aku benar-benar benci melihat pria ini. Saat ku buka mataku, saat aku sadar, kenangan itu kembali, kenangan yang sama sekali belum pernah berdamai dengan hatiku.

Apa kataku? Aku ingin lebih baik darinya? Tentu aku tidak bisa. Revan, Revan selalu menjadi yang terbaik.

Revan kembali dalam kehidupanku, menghancurkan benteng yang selama ini telah ku bangun.

Setelah menendangku jauh, Revan kembali datang padaku dan perasaan itu kembali datang.

Pohon yang telah ku pangkas habis, ternyata masih menyisakan akar, akar itu kembali tumbuh menjadi batang, kembali berdaun, aku tidak tahu apa kali ini pohon perasaanku akan berbuah.

-Lily Krystaliana-
All Rights Reserved
Sign up to add Unstoppable Feeling to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BarraKilla by novaadhita
64 parts Complete
LENGKAP! Follow akun ini sebelum baca🐧 Warning! Peringatan! Cerita ini bisa membuat kalian mengumpat, menangis, dan tertawa (jika satu SELERA)🍭 "Barr, aku juga nggak tahu kenapa Raden nyium aku." "Shit! Diem, Bego!" "Maaf." "Tahu nggak, kenapa gue nerima lo jadi pacar gue? Padahal lo yang nembak gue duluan di UKS dengan nggak punya malunya." "...." "Lo itu menyedihkan, Killa. Sangat menyedihkan. Gue selama ini cuma.... kasihan sama elo." "Barra, dada aku sakit." "See? Lo minta dikasihani lagi?" "Maaf." "Dan lo selalu mengatakan maaf biar lo semakin dikasihani." "Barra, kamu beneran mau aku pergi?" "Lo masih mau di sini? Nggak tahu diri banget. Habis ciuman sama suami orang, masih mau sama gue. Karena cuma gue yang bisa ngasih lo segalanya. Gue jijik sama elo." "Makasih, ya, udah mau jadi pacar Killa. Udah mau bahagiain Killa. Hehehe. Kita akhirnya pisah." "Gue nggak mau lihat lo lagi." "Hehehe." "...." "Barrabas Mahesa, makasih udah pernah jadi yang terbaik buat Killa." I loved, and I loved and I lost you. I loved, and I loved and I lost you. I loved, and I loved and I lost you. Titik tertinggi mencintai adalah tahu diri untuk menerima sebuah kehilangan. "Barra, kenapa cara kamu mencintai aku kayak gini?" • Demi kenyamanan Anda saat membaca, disarankan memfollow akun penulis terlebih dahulu. • Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dalam cerita ini tanpa izin tertulis dari penulis. Semua yang ada dalam cerita ini murni hasil pikir penulis, maaf jika ada kesamaan nama, tempat, karakter, dan sebangsa itu. Selamat membaca!
You may also like
Slide 1 of 10
Unexpected Love (End) cover
Into the Arms (TAMAT) cover
UNTOUCHABLE || Sudah Tamat √ cover
EX's (Completed) cover
BarraKilla cover
Yesterday Lies cover
STARK ✓ cover
Gay or No ? (Revision) cover
Aku Bukan Simpanan (Lengkap)  cover
Kesempatan Kedua Mengubah Masa Depan cover

Unexpected Love (End)

15 parts Complete Mature

Sekuel Cupid, I Love You Warning 21++ (Tersedia di Google Book) 5 tahun, akhirnya aku memutuskan kembali pulang ke tanah air. Negara yang penuh kenangan pahit yang ingin kuhapus di buku sejarah hidupku. Memutuskan kembali berarti ada konsekuensi yang harus kutanggung salah satunya bertemu pria yang telah merengut masa remajaku, masa depanku. Lelaki yang membuatku terjerumus dalam lembah dosa. Namun di negara ini juga, ada sepasang suami-istri yang menungguku, menunggu penjelasan dan menungguku kembali untuk mengembalikan hartaku yang berharga. Ya...Harta berharga itu adalah putriku. Dan yang paling kutakutkan adalah kembalinya dia, dia yang dulu pernah mengisi kekosongan hatiku. Lelaki yang kucampakkan begitu saja. Kembali ke sini berarti aku harus siap bertemu kembali dengannya, dia ayah dari anakku, buah hatiku, buah cinta kami.