Di saat-saat gue melamun, tiba-tiba gue tersadar. Kok semua senior-senior gue jadi merhatiin gue gitu, sih? Pake katawa segala? Kenapa? Ada yang lucu?
Tiba-tiba si Jono teriak kayak semut diinjek gajah.
"Berius! Burung lu terbang!"
Hah? Burung gue terbang?
"Gue nggak bawa burung, Ton," jawab gue dengan dongoknya sambil menoleh ke arah Jono di dalam kelas.
"Itu burung lu!" Jono menunjuk 'burung' gue.
--
Gue yang pengin bebas dari kejomloan, malah terus-terusan dihadapi dengan rintangan. Salah satunya, menjadi tahanan adik gue di hari Minggu, yang bikin gue enggak bisa ke mana-mana. Ditambah lagi, temen gue, si Dimas, kalo lagi jatuh cinta nyusahin banget. Beberapa cewek yang singgah, datang dan pergi begitu cepat, bikin hati gue nyesek. Gue enggak tahu, apa jomlo sebuah kesialan? Atau, emang hidup gue aja yang sial?
Kehidupan Alesa memang bisa dikatakan berbeda dengan gadis pada umumnya, memiliki kemampuan yang tak dimiliki oleh orang lain. Bisa melihat keberadaan makhluk tak kasat mata di sekitarnya, Alesa sudah terbiasa dengan hal semacam itu sejak kecil. Dia adalah gadis pemberani, bar-bar, dan tentu saja pembuat onar.
Di hari pertama masuk sekolah menengah atas, gadis itu sudah membuat kerusuhan bahkan sampai membuat namanya langsung terkenal seantero sekolah. Dan di detik itu pula, Alesa harus berurusan dengan segitiga Bermuda alias tiga cowok tampan paling populer di sekolahnya.
[CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI DAN SAMA SEKALI TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN PIHAK MANAPUN!]
⚠️Mengandung kata-kata kasar!
📍Harap follow terlebih dahulu sebelum membaca
📍jangan jadi pembaca gelap!
📍wajib vote dan komen di setiap Chapter sebagai bentuk apresiasi dari kalian sebagai pembaca
📍dilarang melakukan tindakan plagiarisme!