Episode 1 Lelaki Beransel Hitam Oleh Juniar Sinaga Matahari siang seakan marah pada pemijak bumi. Panasnya nyaris membakar kulit bagi siapa saja yang tak menutup tubuhnya. Aku yang sedang kebingungan mencari tempat parkir pun ikut merasakan panasnya. Aku menoleh kiri kanan tempat parkiran, mencari lokasi yang tepat dan nyaman. Lama aku mencari, maju mundur. Pada akhirnya aku harus merelakan diri untuk parkir di sudut kampus. Dari jarak yang tidak begitu jauh, aku menghampiri tempat sasaran. Saat itu Mitha hendak menghidupkan motornya, ia ingin keluar dari parkiran. "Masuk aja dulu", ucapnya. Aku hanya tersenyum sembari memutar arah kendaraan. Aku butuh beberapa menit untuk memposisikan motor. Tata letak yang kurang rapi memang menjadi salah satu kendalanya. Jika ingin menggesernya, aku tak cukup kuat. Tidak beberapa lama, seorang laki-laki beransel bergerak mengambil bagian. Aku tidak sadar kalau laki-laki itu sudah sedari tadi mengantri di belakangku. Ia meminta temannya untuk mundur dahulu, agar ia bisa memindahkan letak motor yang menghambatku untuk parkir. Ia begitu lihai. Seolah itu menjadi tugas dia, padahal aku tahu ia hanya seorang mahasiswa. Aku memposisikan motor di tempat parkir. Membereskan helm dan kawan-kawannya. Selang beberapa menit, aku melihat seorang wanita hendak ingin parkir juga. Kendalanya hampir sama seperti yang aku alami beberapa menit yang lalu. Lagi-lagi, dengan sigap laki-laki beransel hitam itu kembali bergerak mencari kendaraan yang bisa dirapikan agar wanita itu mendapatkan tempat parkir. Ah! "Sulit untuk menemukan orang-orang yang ikhlas sepeti ini", pikirku. Kutinggalkan tempat parkir dengan sedalam syukur. Berharap esoknya aku adalah orang yang bisa menggantikan peran laki-laki itu di tempat yang berbeda dan dengan cara yang berbeda, memudahkan kesulitan orang lain. "Saat kita membantu orang yang kesulitan, maka Allah juga akan membantu kita". ***