Ariska mengusap air mata yang masih tersisa diwajahnya. "Ryck," panggil Ariska. Rycki menoleh, mencoba menutupi rasa khawatir kepada gadis itu. "Ke-kenapa Anrez," Ariska menyeka air matanya yang hendak keluar lagi. "gak s-su-ka sama g-gue?" Suaranya mulai bergetar. Rycki beranjak dari tempat duduknya membuat Ariska semakin terisak. Cowok bertubuh tegap itu mematung sesaat sebelum mengeluarkan suara. "Ris," panggil Rycki. Ariska pun mendongak, menatap kedua manik mata seseorang dihadapannya. "Kenapa lo gak suka sama gue?" Mendengar itu, membuat Ariska semakin sulit untuk bernafas, dadanya sesak, tubuhnya mulai dingin, dan organ tubuhnya terasa berhenti bekerja.