[END] Hati yang terlihat kuat, namun nyatanya paling rapuh. Memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak tahu hatinya untuk siapa. Yang pasti ia tidak pernah yakin bahwa orang yang diperjuangkannya akan memberinya kesempatan sekedar untuk hinggap di hatinya. Ia sadar yang dilakukannya salah. Logikanya memilih untuk melupakan orang yang selama ini diperjuangkannya. Tapi hatinya? Ah tidak. Hatinya tetap memilih orang itu. Tetes demi tetes air mata ia alirkan. Seolah dunia harus tahu bagaimana keadaan hatinya disaat ia sedang dilanda kebimbangan.