Marrying My Best Friend
  • Reads 6,194,719
  • Votes 102,377
  • Parts 9
  • Reads 6,194,719
  • Votes 102,377
  • Parts 9
Complete, First published Sep 12, 2016
SEBAGIAN PART AKAN DIUNPUBLISH PER 5APRIL2017 KARENA KEPERLUAN PENERBITAN

===========================================

Vanessa menggeleparkan tubuhnya sendiri seperti orang kesetanan sambil merengek kesal, "Gue sebel By! Gue sebeel!!"
  
Kini giliran Abby yang menopang kepalanya santai sambil memperhatikan ke-exorcist-an perempuan itu yang sudah sangat normal dilihatnya. 
  
"Mau kawin kek, mau nggak kawin kek, itu kan urusan gue! Kenapa yang namanya emak-emak musti rempong ngurusin gituan sih?!" Vanessa merengek dalam monolognya.
  
"Nyokap lo suruh lo kawin emang udah ada calonnya?!" tanyanya retoris karena tahu dengan jelas bahwa sahabatnya itu sedang tidak berpacaran saat ini, "Lempar balik ke nyokap aja," usulnya.
  
"Itu dia!" kata Vanessa terlihat semakin depresi, "Nyokap mau nyomblangin gue sama kenalannya! Mending cakep! Udah gendut, jelek, tua lagi!" dia mengidikkan bahunya seolah-olah sangat jijik saat bayangan lelaki yang dideskripsikannya itu masuk dalam pikirannya. "Mendingan gue sekalian kawin ama lo kali, nyong!"
  
Abby terdiam beberapa saat sebelum kemudian dengan santainya melanjutkan, "Ya udah gitu aja."
  
"Ha?"
  
"Merit sama gue aja, Va."

_____________________________________
Start 20 September 2016
End 13 November 2016
All Rights Reserved
Sign up to add Marrying My Best Friend to your library and receive updates
or
#66simple
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
SISA SUARA  cover
Love In The Purple Sea cover
Dosen Cantik (Selesai) cover
Dilarang saling rindu! (Tamat) cover
Hello, Ex-Boss! (SUDAH TERBIT) cover
Bittershit Relationsweet - Lee Hangyul cover
Rumah Mantan (Selesai) cover
INDIGO PAIR 2 cover
[SS] Touch the Cold Boss [On Going New Version] cover
Oh! My Mama (✔️) cover

SISA SUARA

2 parts Ongoing

Ketika suara tak lagi didengar, ketika tanah yang kita pijak semakin hampa, ketika alam yang dulu memberi hidup kini terancam oleh kerakusan, siapa yang akan bertahan? "Sisa Suara" bukan hanya tentang perlawanan yang kalah atau kemenangan yang dilupakan, ini adalah tentang mereka yang tetap berbicara meski dunia tidak peduli. Ini adalah pengingat bahwa ada cerita yang tertinggal, suara yang tidak pernah berhenti, meskipun semakin tenggelam dalam kebisuan. Mereka yang hilang dalam sejarah, yang terus berjuang meski tidak ada yang mendengar. Mereka yang tahu, bahwa meski suara itu semakin lemah, ia tidak akan pernah benar-benar lenyap.