Aku berani mengatakan mencintaimu, itu karena aku percaya kaulah imam yang tepat untukku. kesabaranmu mengalahkan keegoisanku, ketulusanmu mengalahkan pendirianku, cintamu membuatku berani membuka hati yang telah usam oleh waktu. Kau tidak pernah membandingkan ku dengan siapapun juga, kau menerimaku meski itu menentang perinsip dan kebiasaanmu. Betapa beruntungnya aku memiliki pasangan seperti dirimu yang mengatasnamakan agama dalam mencintai sesuatu termasuk diriku.