Rain on My Parade - END (GOOGLE PLAY)
  • Reads 1,182,604
  • Votes 63,375
  • Parts 43
  • Reads 1,182,604
  • Votes 63,375
  • Parts 43
Complete, First published Sep 15, 2016
Mature
21+ 

Jihan selalu jadi pihak yang menanti, terdiam menunggu kekasihnya untuk kembali dari perantauan dengan kesibukan dan mungkin, bunga lainnya. Namun Jihan selalu sabar menghadapi Evan. Meski itu artinya ia harus berdiri sendiri di bawah hujan sekalipun.
Jihan selalu sabar.
Tapi..apakah hal itu akan terus berlangsung?

***

Part 4, beberapa bonus chapter, dan part 48 ke atas sampai selesai semuanya di-Private yaaa :)
All Rights Reserved
Sign up to add Rain on My Parade - END (GOOGLE PLAY) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
His touch, Her desire by GADISTAMPAN
11 parts Ongoing Mature
Jarak usia yang cukup jauh membuat Dimas tak pernah menganggap Petra sebagai lebih dari sekadar kenangan masa kecil. Namun, ketika mereka bertemu kembali, waktu telah mengubah segalanya. Petra tumbuh menjadi sosok memikat yang berhasil meruntuhkan pertahanannya. Dimas seakan tenggelam dalam pesona gadis berusia 19 tahun itu. Bahkan, pada pertemuan pertama mereka, Dimas tak bisa menahan dirinya-sebuah ciuman spontan ia berikan pada Petra, membangkitkan gejolak yang tak terduga dalam dirinya Hingga keadaan memaksa mereka untuk menikah. Dimas, yang kini terikat dengan Petra, tak segan menunjukkan sisi gelapnya-sisi yang penuh gairah dan ketegangan, yang membuat Petra harus berhadapan dengan perasaan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. -- Petra menggigit bibirnya dalam, menahan diri agar tidak panik memandangi Dimas yang terbaring lemah di atas kasur. Keringat dingin membasahi pelipis pria itu, tetapi yang membuat Petra lebih gelisah adalah sorot mata Dimas-gelap, intens, seperti menyimpan sesuatu yang tak bisa ia tebak. Ada sesuatu yang Dimas tahan dalam dirinya, dan itu membuat rasa tidak nyaman menggelayuti hatinya. "Kau ingin tahu apa yang bisa membuatku merasa lebih baik?" tanya Dimas tersenyum tipis, suara suara serak itu terdengar seperti bisikan dosa di telinga Petra. Keheningan menggantung di udara, Petra tak merespons, akhirnya Dimas berkata dengan nada rendah, hampir seperti bisikan. Dimas mengangkat tangannya yang gemetar, perlahan menyentuh bibir merah Petra dengan jarinya. "Ini."
You may also like
Slide 1 of 10
His touch, Her desire cover
Love Me Back cover
[END] WEST : THE SUN FROM ANOTHER STAR cover
OBSESSED (21+) cover
Poor Secrets cover
I'm Into You cover
Because Of You ✅ cover
Sleeping with Her Boss cover
PIS (Partner In Sex) [END] cover
FRIEND WITH BENEFIT (Jangan ada perasaan lain ok?!) cover

His touch, Her desire

11 parts Ongoing Mature

Jarak usia yang cukup jauh membuat Dimas tak pernah menganggap Petra sebagai lebih dari sekadar kenangan masa kecil. Namun, ketika mereka bertemu kembali, waktu telah mengubah segalanya. Petra tumbuh menjadi sosok memikat yang berhasil meruntuhkan pertahanannya. Dimas seakan tenggelam dalam pesona gadis berusia 19 tahun itu. Bahkan, pada pertemuan pertama mereka, Dimas tak bisa menahan dirinya-sebuah ciuman spontan ia berikan pada Petra, membangkitkan gejolak yang tak terduga dalam dirinya Hingga keadaan memaksa mereka untuk menikah. Dimas, yang kini terikat dengan Petra, tak segan menunjukkan sisi gelapnya-sisi yang penuh gairah dan ketegangan, yang membuat Petra harus berhadapan dengan perasaan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. -- Petra menggigit bibirnya dalam, menahan diri agar tidak panik memandangi Dimas yang terbaring lemah di atas kasur. Keringat dingin membasahi pelipis pria itu, tetapi yang membuat Petra lebih gelisah adalah sorot mata Dimas-gelap, intens, seperti menyimpan sesuatu yang tak bisa ia tebak. Ada sesuatu yang Dimas tahan dalam dirinya, dan itu membuat rasa tidak nyaman menggelayuti hatinya. "Kau ingin tahu apa yang bisa membuatku merasa lebih baik?" tanya Dimas tersenyum tipis, suara suara serak itu terdengar seperti bisikan dosa di telinga Petra. Keheningan menggantung di udara, Petra tak merespons, akhirnya Dimas berkata dengan nada rendah, hampir seperti bisikan. Dimas mengangkat tangannya yang gemetar, perlahan menyentuh bibir merah Petra dengan jarinya. "Ini."