Story cover for 1001 Celoteh Tentang Puisi by DhediRGhazali
1001 Celoteh Tentang Puisi
  • WpView
    Reads 5,160
  • WpVote
    Votes 107
  • WpPart
    Parts 15
  • WpView
    Reads 5,160
  • WpVote
    Votes 107
  • WpPart
    Parts 15
Ongoing, First published Sep 16, 2016
Mature
Membicarakan puisi tidak akan ada habisnya. Selama kata-kata tidak hanya cukup untuk sekadar berkata saat itulah puisi akan hadir sebagai sebuah jalan lain mengungkapkan sesuatu. Desah angin adalah puisi, gemericik air adalah puisi, helai napas adalah puisi, semua yang ada dan tiada adalah puisi. Dari waktu ke waktu, perkembangan puisi semakin liar saja. Kehadiran puisi digital misalnya, membuat puisi tak lagi menjadi sesuatu yang susah ditemui. Berbagai kemudahan menikmati puisi dengan media sosial adalah salah satu perubahan yang mencolok beberapa tahun terakhir. Namun demikian, puisi tetaplah puisi, terlepas dimana dan darimana dia terlahir.

Puisi seolah hadir dalam setiap situasi, politik, ekonomi, sosial, agama, dan seluruh aspek kehidupan. Hal ini semacam virus yang menjangkiti seluruh kalangan masyarakat, dari yang kaya sampai miskin, yang sarjana hingga tukang becak pun tak lepas dari "kejahilan" puisi yang melukiskan mereka dengan kanvas yang rasanya tidak akan pernah kering. Berbagai polemik di negeri ini misalnya, tak juga luput dari mata tajam para penyair yang akhirnya menelurkannya menjadi sebuah puisi "pemberontakan" semacam puisi-puisi Wijhi Thukul.

Perkembangan puisi tentu tak lepas dari pro-kontra. Pro-kontra ini jugalah yang mau tidak mau terkadang menjadikan puisi dan penyair sebagai sasaran empuk "bualan-bualan" yang akademis. Esai-esai tentang puisi semakin banyak dan beranak-pinak. Oleh sebab itulah penulis juga tak ingin ketinggalan untuk membuat celoteh-celoteh tentang puisi bertajuk "1001 Celoteh Tentang Puisi". Mengingat penulis bukan dari golongan sarjana sastra, apalagi masuk dalam buku "33 Sastrawan Paling Berpengaruh" yang kontroversial itu, maka penulis sangat menyadari masih dangkalnya uraian-uraian yang akan disampaikan. Meski demikian, rasanya bukan menjadi alasan untuk tidak menuliskannya.

Selamat memperkosa puisi.
All Rights Reserved
Sign up to add 1001 Celoteh Tentang Puisi to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
ON SIGHT (Completed) by prlstuvwxyz
59 parts Complete
CERITA DIPRIVATE ACAK [Enaknya sih baca THE CLIMB dulu, biar makin nganu] Humor-Teenfiction March 11, 2018, Highest rank #4 in Humor. "Lagi serius malah ngakak )':" "Btw ceritanya seru ka, bikin ngakak bacanya" "Hem makin lama makin geregetan nih cerita" "Tapi meskipun udh diulang-ulang bacanya tetep ngakak ya" "Mantap kak. Kocak habis sampek kyak orang gila ane dirumah ktawa2 sma hp" "Di setiap part ada aja kata-kata yang buat aku ngakak sendiri mantap om." "Sungguh teganya engkau udah buat gue nangis" "Bikin kepo bener" "Bisa aje lu pada bikin ngakak malming gini lagi.. baper qwe mah. Alip mkin kocak" "Sumpah ya lip bikin sakit perut lo, ketawa ngakak" "Mendebarkan" "Keren ,lucu, bikin ngakak, bikin anak orang baper pokonya mantap" "Seruuu banyak humor nya aku sukaa" "LUCUUUUUUUUUUUUUUUUU banget pake d. Abis baca cerita ini bisa buat mood jd bagus. "keren..gaul abis.authornya kreatif lanjutkan bakatmu kaka" "Good story" "Nyesek banget baca part ini" "Kejang-kejang gue baca episode ini" "Tolong ini baper udah level paling atas:)" "Njir, gue gak tenang bacanya karna sambil ngakak masa?" Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara Rafka Garabaldi---anak PA (Pecinta Alam) dan Alyviah---anak PA' (read:peak). Dalam kamus pendakian, On Sight adalah pemanjatan satu kali berhasil pada satu jalur. Silahkan kalian hubungkan sendiri cerita ini dengan istilah itu setelah membaca nanti. Semoga ada hubungannya ya, karena kalau 'tidak ada hubungan' itu---pedih apalagi tidak dianggap oh sungguh sakit tak bernanah. Tapi, kalau memang tidak ada hubungan, mau dikatakan apalagi kita tak akan pernah satu... "Tunggu saja waktu di mana Gunung Merapi lelah meletus mengeluarkan lahar panasnya dan waktu ketika Gunung Es luluh lantak karena meleleh." -On Sight- Selamat membaca cerita ini, semoga senang. Kuikut senang jika kalian bisa baper dan tertawa dalam waktu bersamaan. Awas ketagihan! Bijaklah dalam membaca :) Palembang, 22 Oktober 2017
mr.bean Ibrahim  End| by k08883
43 parts Complete Mature
kia melakukan kesalahan, karena telah menabrak nita ibu dari Bean hingga membuatnya koma,yang menyebabkan kia Andrian putri terjebak dengan putra Sinta yaitu Bean Ibrahim. Bean membelengku kia dalam sangkar besi"kau tak akan bisa kabur ,sebelum ibu ku bangun!" "ah." "bukankah permainan ku di atas ranjang sangat panas kia,kau beruntung menjadi wanita pertama yang kutiduri" kia menatap tajam Bean"laki-laki brengsek" __ makin hari Bean mengalami dilema,di saat ibunya bangun dari koma,Bean enggan melepaskan kia seperti janjinya dahulu akankah kia bisa kabur dari belenggu Bean? ataukah Bean tak akan pernah melepaskan kia? mungkin kah akan hadirnya cinta diantara mereka? Sekedar info kalau baca tinggal kan jejak nya ya,,,jangan kek hantu,,,,ada tapi tak terlihat,,, minimal vote dan komen lah follow juga bagus,,,sedih tau nggak, author lihatnya Peringkat rank🏅=semoga meningkat 'amin' #puisi_6🏅=16 Maret 2024 #sayang_80🏅=16 Maret 2024 #petualangan_201🏅=16 Maret 2024 #misteri_591🏅=16 Maret 2024 #bencijadicinta_37🏅=16 Maret 2024 #happy_843🏅=16 Maret 2024 #roman_821🏅=16 Maret 2024 #acak_924🏅=16 Maret 2024 #klasik_209🏅=16 Maret 2024 #laga_101🏅=16 Maret 2024 #dll_72🏅=16 Maret 2024 #getaran_257🏅=16 Maret 2024 #manusiaserigala_171🏅=16 Maret 2024 #fiksiumum_702🏅=16 Maret 2024 #fiksiilmia_2🏅=16 Maret 2024 #getaran_257🏅=16 Maret 2024 (Revisi pas udah tamat aja) Up tiap hari dilarang plagiat!
DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete)  by jambuljarjit
61 parts Complete Mature
[PRIVAT ACAK! FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] 18+ (MENGANDUNG KATA KASAR, UMPATAN, KEUWUAN, SCENE KISS, SCENE HUG) - Mungkin sebagian manusia akan senang jika mendengar kata 'Menikah'. Tapi tidak untuk Gabriel Nicholas, si ketua Cruel Geng. "Gak usah berharap lebih, gue nikahin lo cuma karena terpaksa!" Bentak nya pada sang istri, Alea Puteri. Semakin hari rasa benci itu semakin nyata hingga di mana perasaan dan naluri manusia berkehendak, yaitu mencintai seseorang yang sudah terbiasa bersama meski rasa sakit di balik kebersamaan itu. Gabriel jatuh cinta pada Alea. Mungkin ungkapan kata 'Kekuatan Cinta' pantas untuk cerita Gabriel yang awalnya tak mencintai Alea. Cowok yang dulu selalu emosian, galak, dan egois pada Alea kini menjadi cowok manja, posesif dan alay. "Sebelum tidur alangkah baik nya kamu peluk aku dulu. Supaya mimpi indah datang karena habis di peluk sama bidadari berhati Dandelion," Ucap cowok itu sambil memeluk tubuh mungil istri nya. Namun keinginan cinta nya harus kandas oleh kenyataan hidup nya. Ibarat jalan yang lurus namun penuh kerikil. Cerita Gabriel tak semulus wajah bayi. Ada saja kerikil kecil dan besar yang menghampiri bahtera rumah tangan nya. Lalu bagaiamana kah Gabriel menjalani cerita nya? Apakah ia akan berjuang untuk cinta nya atau kenyataan hidup nya? - - Bukan hasil JIPLAKAN! Hargai para Author dengan memberi vote dan Komentar!!! Notes : Cover by Pinterest 🏅#1 in fiksi (05/05/22) 🏅#1 in puisi(28/06/22)
Buku Ini Gak Konsisten, Tapi Ya Sudahlah by akmal1505
25 parts Ongoing Mature
Hanya menuang segala kata dalam hiruk-pikuk kehidupan-merekam apa yang lewat, menuliskan apa yang terlintas, tanpa janji akan kedalaman atau kebijaksanaan. Tidak ada urgensi untuk menjelaskan, tidak ada kepentingan untuk dipahami, sebab dunia sudah penuh dengan orang yang mengira dirinya tokoh utama. Kata-kata berdiri sendiri, mengalir mengikuti arus yang tak selalu jelas arahnya, seperti rapat yang seharusnya bisa diselesaikan dengan satu email. Kadang tajam, kadang datar, sering kali hanya sekadar ada, mengisi ruang seperti iklan yang muncul di saat paling tidak dibutuhkan. Kadang melankolis, kadang sinis, kadang seperti bercanda tapi ternyata menyelipkan sesuatu yang dalam. Hidup ini kadang absurd kadang, ah sudahlah-namun makna di dalamnya juga sering lewat tanpa permisi. Saya pun sadar, tidak semua orang punya waktu untuk membaca sesuatu yang mungkin hanya sekadar refleksi seseorang yang terlalu banyak diam di pojok ruangan, mengamati bagaimana orang-orang tertawa, menangis, lalu pura-pura lupa bahwa mereka pernah melakukan keduanya. Tapi tenang saja, saya tidak akan memaksa Anda untuk membaca sampai selesai-membaca separuh lalu berpikir, "Ah, ini mah nggak masuk akal," juga merupakan bagian dari perjalanan menemukan makna, bukan? Maka, jika pada akhirnya tulisan ini lebih mirip tumpukan halaman tugas yang ditunda dikerjakan sampai tenggat waktu atau coretan iseng di pinggir buku catatan kuliah yang berakhir lebih eksistensial dari esai akademik-saya tidak akan terkejut. Seperti manusia yang mencari hiburan, semua tulisan ini juga mungkin sedang mencari pembacanya yang tepat, atau setidaknya, seseorang yang cukup penasaran untuk bertanya, "Ini cerita isinya apa sih?" sebelum akhirnya menguap dan kembali membuka media sosial. Jika Anda menemukan sesuatu yang berharga di dalamnya, anggap saja saya sedang beruntung. Jika tidak, ya, setidaknya saya sudah menyumbang satu tulisan lagi ke alam semesta ini.
You may also like
Slide 1 of 10
Batas-Batas Eksistensialisme cover
Dia Arsen (END) cover
Coretan Literasi Tanpa Dedikasi cover
ON SIGHT (Completed) cover
REGATHAN [END] cover
mr.bean Ibrahim  End| cover
PERTEMUAN CINTA DI APLIKASI cover
Horibble Woman (END) cover
DANGEROUS GABRIEL | Perjodohan (Complete)  cover
Buku Ini Gak Konsisten, Tapi Ya Sudahlah cover

Batas-Batas Eksistensialisme

7 parts Ongoing

Zona tak terbatas seolah memberi ruang untuk kebebasan mengkritisi segala hal, namun sebagian besar dari pikiran itu tidak layak berkeliaran di kepala. Dalam esai ini, saya menghadirkan potret kehidupan di sebuah kota industri yang terpukul hebat oleh pandemi. Cerita dengan momen yang mulai mengalir sejak pertengahan tahun 2020, setiap sudut kota tidak lagi sama, terkekang oleh kebijakan pembatasan yang menjadikan kita asing satu sama lain, kehilangan arah, dan beradaptasi dengan rutinitas yang semakin menyesakkan. Melalui perspektif pribadi, saya mengeksplorasi eksistensi kehidupan yang diwarnai oleh pertemuan singkat dengan orang-orang baru, dialog spontan yang memecah keheningan hiruk pikuk kota, serta momen-momen yang mengungkapkan keunikan setiap individu di antara deru aktivitas tak pernah terduga. Saya menggambarkan suasana kota yang memancarkan kehidupan, menceritakan keberagaman emosi, keinginan, dan impian yang mengalir di tengah kebosanan. Alam selalu punya cara untuk menghapus seluruh keluh kesah. Pantai-pantai dan tempat indah lainnya biasanya bersembunyi di sudut-sudut paling tepi dari kota, atau kadang-kadang mereka hadir di tengah hiruk-pikuk kota yang tidak pernah tidur. Kita hanya perlu kedamaian untuk meredam kebencian yang ada dalam diri. Makna yang mungkin sudah lama terkubur dalam nurani, namun tertutup oleh kekecewaan dan kesedihan yang tak kunjung usai.