Story cover for The Golden Laureate by shxliucryst
The Golden Laureate
  • WpView
    Reads 180
  • WpVote
    Votes 12
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 180
  • WpVote
    Votes 12
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Sep 18, 2016
Mature
Mungkin, aku tidak begitu mencintainya ...
Karena kalau aku mencintainya ...
Aku tak akan mungkin kehilangannya
Aku tak akan mungkin ditinggalkannya
Aku tak akan mungkin hidup tanpanya


Akan tetapi, nyatanya ...
Aku kehilangannya
Aku ditinggalkannya
Aku masih hidup walau tanpanya


Akan tetapi, mengapa hidupku terasa lebih mengerikan dibanding dengan kematian?


 Lalu, Sayang ...


 Haruskah aku menyusulmu ke alam baka?



THIS STORY IS MINE. DON'T COPY PASTE OR PLAGIARISM. UNDER THE COPYRIGHT ©2017.



Thanks to: @istrisahwonwoo
All Rights Reserved
Sign up to add The Golden Laureate to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
From Sorrow To Happiness || Mayor Teddy by amerixscane
29 parts Ongoing
🚫Disclaimer‼️ pure fiksi, tolong bijak dalam membaca, apa yang ada di cerita hanya kembali di cerita tanpa melibatkan kehidupan nyata. ----------------------------------------------------------------------- Jika aku telah di pertemukan oleh takdir terbaik-Mu jadikanlah hati ini menyukai takdir itu. Tanpa mempertanyakan 'mengapa?' kepada engkau. Aku ingin tersenyum dalam deraian air mata. Mempersilahkan hatiku dan berkata kepada ruh dan jasad ku "InshaAllah ini adalah episode bahagia di hidupmu drey" Dan dalam kemungkinan tersebut sebagai seseorang yang pernah mencintai dengan hebat. Izinkan aku dicintai lebih hebat lagi yang hadir satu persatu disetiap harinya. Sepanjang putaran bumi sampai ke surga. -Audrey Natashia Djojohadikusumo Aku yakin bukan hanya aku yang tepersona akan keindahan mu yang selalu meneduhkan kalbu kala tak sengaja dua bola mata melihat segala tingkah laku mu... Sebegitu mudah dirimu membuat aku tergila-gila hingga meminta dan merayu Tuhan untuk terus menjaga raga serta rupa seorang wanita yang begitu ku damba dalam waktu yang lama. Aku yakin banyak manusia yang kagum akan pesona mu yang selalu membawa aura positif dalam hari-hari yang sukar untuk ditebak, aku juga termasuk kedalam orang-orang yang mengagumi mu dengan menahan berat jutaan rindu saat mata kita tak dapat bertemu dan hanya doa yang menjembatani kata yang tak pernah kamu dengar secara langsung ketika aku terus bercerita tentang dirimu pada Tuhan yang maha cinta. Memang aku terlihat meromantisasi semua tentang mu dengan penuh kata cinta tanpa ada duka lara sehingga dunia hanya tau bahwa kamu selalu sempurna dalam pandangan ku. -Teddy Indra Wijaya
Surat Cinta untuk Diriku Sendiri by manusiaawan
31 parts Complete Mature
"Semelelahkan apapun hidup, tolong jangan mati di tangan sendiri." ______________________ "Aku nggak mau ngerasain mentalku kembali hancur berantakan hingga rasanya hampir mati hanya karena cinta. Itu sebabnya, aku selalu takut untuk jatuh hati lagi." Ya, Ditha Aquila selalu takut kembali dibuat terluka sampai tak sadar bahwa ia sudah jadi sumber luka bagi Juna Pradirga. Lihatlah pada kebodohan yang ia buat. Takut ditinggal pergi, tetapi menomorsatukan ego dan gengsi. Ingin diyakinkan, tetapi tak pernah memberi kepercayaan. Mengharapkan yang serius, tetapi memutuskan hidup dalam hubungan tanpa status. "Aku merasa nggak pantas untuk dicintai oleh siapapun bahkan oleh diriku sendiri, Juna. Kamu hanya akan terluka bila tetap nekat jatuh cinta sama seseorang yang hidupnya hanya dipenuhi oleh luka dan trauma. Kamu jelas berhak dapat yang lebih baik dariku. Jadi, hentikan perasaanmu hari ini sebelum terluka olehku esok pagi." Lebih dari ketakutannya untuk kembali dilukai, Ditha percaya bahwa orang yang mentalnya tidak stabil memang tak pantas untuk dicintai. Sebab bagaimana mungkin ia mencintai raga yang lain saat dirinya sendiri masih seringkali ia sakiti? Biar aku bertanya, apa yang akan kau putuskan jika seseorang datang pada saat luka masa lalumu belum sepenuhnya hilang? Memilih menerimanya? Atau justru, menolak kehadirannya dengan dalih sakit hatimu yang belum pulih? Keduanya sama-sama berisiko. Namun, kita selalu bisa memilih, risiko mana yang akan kita ambil. "Ketika cara paling mudah untuk mencintai diri sendiri adalah dengan berhenti sejenak mencintai orang lain." PERINGATAN ⚠ Cerita ini bertemakan mental health. Pada beberapa part mengandung konten sensitif seperti adegan kekerasan fisik, self harm, hopeless, trust issues, dan suicidal thoughts. Publish : 1/09/2021 - 25/12/2021 Revisi [ New version ] : 19/02/2023 - Rank : #2 in puisi [04/10/22] #5 in quotes [16/08/23] #1 toxic relationship [31/07/22] #1 trustissue [28/08/22] #1 loveyourself [09/08/2
You may also like
Slide 1 of 10
In the Future Without You cover
From Sorrow To Happiness || Mayor Teddy cover
Surat Cinta untuk Diriku Sendiri cover
Hopeless cover
DALAM DETAK (SELESAI) cover
Kapan Kau Kembali? cover
IF YOU cover
When We Drown [TAMAT ✔] cover
Hug me! (my lady) cover
[End] Behind The Color cover

In the Future Without You

26 parts Complete

Matanya terlihat sangat indah, bagai permata yang telah lama hilang. Menyimpan ketertarikan yang menarik perhatian banyak orang. Seluruh dunia seolah membencinya tanpa syarat dan membawanya pada kesepian. Beban itu terlalu berat untuknya, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya terpaku dalam diam di dekatnya. Tanpa mengeluh sedikit pun ia terus menanggung semuanya sendirian. Menerima seluruh kebencian yang diberikan padanya. Ia terus memamerkan senyumnya yang tidak pernah hilang, tapi perasaannya sendiri sudah hancur. Menyembunyikan betapa sakitnya semua hal yang telah ia lalui selama ini da apa yang akan terjadi setelahnya. Dia telah terluka lebih dalam daripada siapa pun. Beberapa tahun yang telah kuhabiskan dengannya tidak mengubah kenyataan. Semua tindakannya hanyalah kebohongan, dia tidak pernah melihatku sama sekali. Apa yang harus kulakukan untuknya agar ia menyadari bahwa aku selalu ada untuknya? Tanpa tahu apa-apa dan hanya bisa diam. Aku ingin dia tahu bahwa aku ada untuknya. Aku juga ingin bisa melindunginya ... dengan segenap jiwa rapuhku ini.