Turning Back To You
  • Reads 5,692
  • Votes 37
  • Parts 1
  • Reads 5,692
  • Votes 37
  • Parts 1
Ongoing, First published Sep 19, 2016
Mature
Nathasya Satriawijaya,

"Kalau bukan aku yang tegas membela diriku untuk melanjutkan kebahagianku sendiri, siapa lagi?"

Sepenggal cerita,

Nath menguar senyum simpul, sederhana namun penuh makna. Lalu ia berkata dengan jumawa, "Ketika Tuhan memisahkan seseorang yang kita cintai dalam kematian, artinya Tuhan menyayanginya lebih. Tuhan ingin memperpendek dosanya. Dan saat Tuhan memisahkan kita dengan orang yang kita sayang dalam kehidupan, artinya Tuhan lebih menyayangi kita. Tuhan tidak ingin kita memperlama hidup dengan orang yang salah. Percayalah."

Restu terdiam dalam heran, ucapan Nath terasa bagaikan tonjokkan keras yang menghatam dadanya. Tidak, tetapi lebih seperti ribuan pisau bermata tajam menghambur jantungnya secara bersamaan. Luka, tak kasat mata, tak pula berdarah. Namun sakitnya luar biasa.

Restu Ardhiansyah 



 Karya ini dilindungi hak cipta di bawah undang-undang Republik Indonesia (UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta). 

Reproduction prohibited (reproduce),imitate, distribute, or move some or all of this work in any form or in any way, including photocopy, records or through methods (media) electronic or other mechanical, without the written permission of the Author.Use for commercial must have written permission from the Author.


Turning Back To You. ©2016, Alita Amidjaja (AMD_RA). All rights Reserved.

Written by AMD_RA.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Turning Back To You to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Minis(try) cover
Personal Assistant! cover
Susu Supir dan Satpam cover
EVERYTHING, IN TIME  cover
OneShott cover
because of my stupidity cover
Imperfect Couple cover
5 Criteria To Be My Boyfriend cover
Tanda Seru cover
Mysha(21+)  cover

Minis(try)

90 parts Complete

"Akhirnya gue keterima magang, Bang!" Teriaku pada Bang Jeno, kakakku yang sampai sekarang belum bisa dibanggakan. Bang Jeno yang sedang bermain ponsel mendengkus, "Magang modal orang dalam aja bangga," "Ngakunya anti nepotisme, tapi mau magang aja minta bantuan bokap. Ke pemerintahan pula." Lanjutnya menyadarkan ku dari fakta menyedihkan ini.