Dulu kamu bukan siapa siapa buat aku. Aku yang cuek tidak pernah memperhatikan lingkungan sekitar secara detail. Aku hanya tau namamu. Itu pun karena kita satu kelas, jadi ketika guru mengabsen otomatis terdengar. Kalau kita tidak satu kelas belum tentu aku tau namamu.
Tapi tiba tiba kamu mulai cari perhatian. Mulai mengganggu aku. Aku pikir itu hanya keisenganmu di sekolah. Tapi ternyata itu berlanjut sampai ke rumah. Ah sial. Aku jatuh cinta. Tadinya membalas setiap sms kamu itu hanya karena menghormati kamu sebagai teman sekelas aku. Supaya tidak dianggap sombong. Tapi ternyata kamu itu bawel sekali, smsan sama seseorang sampai malam dan setiap hari itu menyebabkan cinta. Atau mungkin aku nyaman sama kamu. Obrolan obrolan tidak penting itu menumbuhkan sayang ternyata.
Berhari hari, berbulan bulan, sampai sekarang hampir dua tahun. Kita masih berteman dengan sangat baik. Iya. Teman. Teman tapi mesra. Haha
Sialnya kamu, pernah nyuekin aku tanpa sebab. gila kamu! Aku selesai prakerin bukannya disambut baik, malah dicuekin setengah mati sama kamu. Malah kamu sok sok akrab sama temen cewek di kelas. Aku cemburu! Saat itu hari hari di sekolah tidak lagi indah. Kalau kamu mau hilang, mati saja sekalian! Supaya tidak terlihat lagi, supaya aku lupa sama kamu. Daripada begitu caranya, hilang tapi masih bisa dilihat, masih nongol di semua sosmed. Gimana bisa move on kalau kaya gitu? Yang ada cemburu iya.
Tapi langit kembali cerah. Kamu kembali seperti dulu. Tidak lama kamu begitu, hampir satu bulan. Jangan lagi lagi ya.
Sebenarnya di real life kita tidak pernah aku-kamuan seperti ini, tadinya aku mau buat pake gua-elu sesuai kenyataan. Tapi kedengarannya seperti seseorang yang mau ngajak ribut hahaha.
Oh iya Aku mau nyampein sesuatu nih "wooy! Lu baca ini yak, tulisan alay gua? Hahahaha malu gua. Pasti abis ini elu ngeledek gua setengah mati. Btw, makasih loh udah ada. Jujur gua gak demen ama muka elu, gua cuma nyaman sama elu. Pengen elu ada disini terus.
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.