Jika kau tanya menyesal, apa yang harus ku jawab? Ketika hati dan pikiran tidak dapat mensinkronkan kembali asumsi yang menjadi pilihan. Aku tak dapat memilih salah satu di antaranya.
Bahagia? Kau tanyakan itu? Ya, aku bahagia, bagaimana mungkin aku tak bahagia ketika apa yang aku inginkan yang pernah ku anggap mustahil, tapi kau memberikannya.
Menyesal? Sekali lagi kau tanyakan itu? Bagaimana aku menjawabnya ketika sudah tak ada harapan yang lebih panjang untuk bisa aku tebus semuanya.
Aku harap masih mempunyai harapan walau hanya setitik abu kecil, agar aku tak membuatmu merasa menyesal.
Sebagian part awal aku unpub karena masih aku revisi untuk di pdfkan...