Mereka duduk terdiam menatap sapuan ombak yang terpampang jelas dihadapan mereka. Hening mendominasi suasana itu.
"Al," panggilnya, pelan.
Tanpa menoleh, Alvin bergumam dengan mata yang tetap fokus ke depan.
Menghela napas berat. "Gimana kalo dia dateng lagi?"
Refleks, Alvin menoleh dan memfokuskan pandangannya ke arah Andira. "Ya, emang kenapa kalo dia dateng lagi?" Ia balik bertanya.
"Gue takut perasaan itu hadir lagi, Al. Gue takut luka yang sekarang tertutup rapi, perlahan mulai membuka lagi, karena sang pencipta luka itu hadir lagi." Andira menangis.
Mengusap bahu Andira, ia berujar. "Kenapa bisa, Ra? Lo boleh main dengan masa lalu. Tapi, jangan lupa mengucapkan selamat tinggal di akhir permainan, Ra."
"Tapi--"
"Ra, look at me. Ada gue, Ra. Ada Gebby juga. Gue percaya sama lo, Ra. Gue tahu, mungkin kalau dia memang datang lagi, ada perasaan yang buat lo ragu. Ragu dengan semuanya. Gue paham, Ra. Lo nggak perlu takut. Lo nggak sendirian," Alvin memegang kedua pundak Andira dan menyentuh tangan Andira menuju dadanya. "Disini, ada gue, Ra. Ada kita disana. Lo harus yakin dengan diri lo sendiri." Andira memeluk Alvin dengan erat. Dan, membiarkan angin dingin menusuk kulitnya.
Tapi, tanpa mereka sadar, kata-kata itu hanyalah sebuah kata. Perlahan namun pasti. Entah sengaja atau tidak sengaja. Keduanya ragu akan hal itu.
Arellio adalah seorang anak lugu juga penurut tutur kata nya begitu lembut dan manis tapi sayang takdir begitu kejam padanya , dia meninggal karena menjadi korban penyiksaan di panti asuhan yang selama Ini merawatnya .
Tapi ketika membuka mata dia malah terbangun di raga seseorang kini dia masuk dalam tubuh putra bungsu keluarga Luther's , seorang anak yang bahkan jarang terlihat oleh keluarga nya sendiri wajah nya selalu tertutupi oleh kain jubah .
Ayo ikuti kisah perjalanan Arellio dengan dunia Baru nya .