"Nona manis, kau hendak ke mana?"
"Hendak memasuki dusun Kang-le-bun Ini, lalu menyeberang..." jawab Siok Ho acuh tak acuh, menahan kemarahannya melihat pandang mata orang yang begitu kurang ajar.
"Hai, tak boleh menyeberang. Salah-salah kau bisa disangka mata-mata. Lebih baik hayo ikut ke pondokku, selain aman kaupun akan merasai kesenangan bersamaku!"
Terdengar beberapa orang anak buah pasukan itu tertawa.
"Ciangkun, aku sedang melakukan perjalanan dengan suamiku, harap jangan ganggu!" kata Siok Ho yang hampir tak dapat menahan kemarahannya.
Baiknya ia masih ingat bahwa dia dan Siok Bun berada di daerah musuh, maka untuk menyelamatkan diri terpaksa ia mengakui Siok Bun sebagai suaminya.
Muka Siok Bun menjadi merah mendengar ucapan ini, akan tetapi ia cepat-cepat menjura kepada Thio Sun sambil berkata, "Harap tai-ciangkun suka maafkan kami suami isteri yang hendak melakukan perjalanan menyeberang sungai...."
Tadi mendengar bahwa nona manis itu adalah isteri pemuda itu, berkerut kening komandan itu dan jelas ia kelihatan kecewa. Akan tetapi mana ia mau mengalah begitu saja?
"Kalian mau menyeberang? Tentu mata-mata musuh!" bentaknya tegas.
01. Pendekar Sakti
02. Dara Baju Merah (Ang I Nio cu)
03. Pendekar Bodoh
04. Pendekar Remaja
Lu Kwan Cu adalah nama asli Pendekar Sakti Bu Pun Su, tokoh sentral di serial ini, guru dari Pendekar Bodoh Sie Cin Hai dan wanita sakti Ang I Nio-cu. Ilmu silatnya yang hebat adalah kemampuannya untuk mengerti inti sari dari ilmu-ilmu lawannya. Dengan cara ini ia dapat menirukan jurus-jurus lawan untuk kemudian melihat kelemahan-kelemahannya dan mengalahkannya. Ilmunya yang tersohor adalah Pek-in Hoat-sut dan Kong-ciak Sin-na. Sangat arif dan bijaksana, budiman meski terkesan keras terhadap kejahatan. Meninggal di usia senja setelah mewariskan seluruh kepandaiannya kepada Sie Cin Hai.