Pendekar Riang (Huan Le Ying Xiong) - Gu Long
  • Reads 26,521
  • Votes 332
  • Parts 10
  • Reads 26,521
  • Votes 332
  • Parts 10
Complete, First published Sep 27, 2016
Salah satu karya terbaik Master Gu long.
Sinopsis: 
Kwik Taylok, seorang bercita-cita menjadi pendekar besar. Karena baru berkelana dalam dunia persilatan, pengetahuannya akan seluk-beluk dunia persilatan sangat srdikit. Ia agak lugu dan kadang sedikit tolol, tapi cepat mempelajari segala sesuatu sehingga sering merasa sok pintar. Pertemuan tak sengaja dengan Ong Tiong, Yan Jit, Lim Taypeng menjadikan mereka bersama berbagi suka dan duka. Walau hidup miskin hingga kelaparan, tapi tetap bahagia karena memiliki sahabat.
Dan juga karena Kwik Taylok selalu menghangatkan suasana. Meski demikian pantang bagi mereka untuk menanyakan persoalan pribadi dan masa lalu masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia masa lalu keempatnya terungkap satu persatu hingga mempengaruhi jalinan persahabatan dan merubah hidup mereka selanjutnya. Khu Lung memang selalu mengambarkan persahabatan dengan indah, lebih indah dari kisah cinta. Tapi cersil ini cukup romantis dalam menggambarkan jatuh bangun pencarian cinta dari empat tokoh utama.
All Rights Reserved
Sign up to add Pendekar Riang (Huan Le Ying Xiong) - Gu Long to your library and receive updates
or
#150pendekar
Content Guidelines
You may also like
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo by JadeLiong
18 parts Complete
Tiong San teringat akan keadaan orang-orang yang menganggap diri sendiri "waras" dan nampak olehnya betapa banyak sekali kepalsuan dan keburukan terdapat pada orang-orang yang tidak gila ini. Seperti dia sendiri, ia bersenang selagi hatinya murung, selagi banyak sekali hal mengganggu ketentraman jiwanya, tentang kegagalan mendapat pangkat, tentang keadaan ibunya yang telah menjadi janda, tentang orang-orang berpangkat yang melakukan korupsi besar-besaran, tentang kesengsaraan rakyat jelata .... ah, semua ini tentu tidak terpikir atau mengganggu pikiran orang gila itu. Siapakah yang lebih gila, dia sendiri atau orang gila itu? Memancing ikan dengan pecut, tanpa kaitan Bersikap seperti Kiang Cu Ce, sang budiman Orang menyebut gila, memang dunia penuh orang gila! Yang waras dianggap gila, yang gila merajalela! Aku juga gila! Dan alangkah baiknya gila bertemu gila Pada malam bulan purnama di pinggir telaga! Alangkah aneh dan ganjilnya bunyi syair itu, dan hanya seorang yang tidak waras otaknya saja dapat menulis syair seperti itu. Apakah maksud orang gila itu menulis bahwa akan baik sekali kalau gila bertemu gila pada malam bulan purnama di pinggir telaga? Dan bagaimana ia bisa menaruh kipas itu di dalam kamarnya tanpa diketahui orang lain? Benar-benar seorang gila yang amat aneh. Cerita ini merupakan hasil karya pengarang besar Asmaraman S. Kho Ping Hoo tahun 1961 dengan judul Pendekar Gila dari Shan-tung dan kemudian dicetak ulang dengan berbagai judul seperti Pendekar Gila dsb.
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long by JadeLiong
121 parts Complete
Di dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu tadi. Ada juga tokoh 13 orang kongcu berjuluk Shi-san-tai-bao (cap sha thai po). Ending cerita THPH tuntas, tidak menggantung, tidak terlalu kedodoran juga. Sangat disarankan untuk dibaca. Di pagi hari di musim dingin, seorang pemuda berperawakan tinggi besar, tampan serta gagah membuka pintu penginapan satu-satunya yang ada di desa terpencil itu. Dia mengeluarkan seekor kuda ternama berwarna merah kecoklatan, yang dianggapnya sebagai barang yang lebih penting dibandingkan nyawanya. Sudut mulutnya tampak terangkat hingga membentuk senyum. Setelah dia naik ke atas kuda, segera kuda itu melaju. Di pelana kuda tergantung dua benda berat, benda itu terbungkus dengan rapi. Tapi pada saat kuda mulai berlari, kedua benda itu beradu sehingga menimbulkan suara, ternyata kedua benda itu terbuat dari besi, karena kuda berlari maka kedua benda itu pun bersenggolan dan mengeluarkan bunyi. Dia adalah Tie-ji-wenhou (Golok bergigi), Lu Nan-ren. Dalam waktu singkat dia telah menjadi sangat terkenal, semua itu bukan tanpa alasan. Pertama, karena dia mempunyai seekor kuda yang jarang ada di dunia ini, selain kudanya dia juga mempunyai keahlian yang tinggi. Alasan lain adalah karena ketampanannya, karena ketampanannya pula dia mendapatkan cinta si cantik dari dunia persilatan, Xiao-hun-fu-ren Xue Ruo-bi. Cerita ini konon ada adaptasi layar lebarnya, dengan judul mandarin yang sama, dengan English title "The Lost Swordship", tahun 1978, produksi Taiwan.
You may also like
Slide 1 of 10
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo cover
Choose You cover
Amanat Marga (Hu Hua Ling) - Gu Long cover
Pendekar Tongkat dari Liong San (Liong San Tung Hiap) - ASKPH cover
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP cover
PSYCHO  cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover
REAGAN • POSSESSIVE BADBOY cover
Panji Sakti - Gu Long cover
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long cover

Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo

18 parts Complete

Tiong San teringat akan keadaan orang-orang yang menganggap diri sendiri "waras" dan nampak olehnya betapa banyak sekali kepalsuan dan keburukan terdapat pada orang-orang yang tidak gila ini. Seperti dia sendiri, ia bersenang selagi hatinya murung, selagi banyak sekali hal mengganggu ketentraman jiwanya, tentang kegagalan mendapat pangkat, tentang keadaan ibunya yang telah menjadi janda, tentang orang-orang berpangkat yang melakukan korupsi besar-besaran, tentang kesengsaraan rakyat jelata .... ah, semua ini tentu tidak terpikir atau mengganggu pikiran orang gila itu. Siapakah yang lebih gila, dia sendiri atau orang gila itu? Memancing ikan dengan pecut, tanpa kaitan Bersikap seperti Kiang Cu Ce, sang budiman Orang menyebut gila, memang dunia penuh orang gila! Yang waras dianggap gila, yang gila merajalela! Aku juga gila! Dan alangkah baiknya gila bertemu gila Pada malam bulan purnama di pinggir telaga! Alangkah aneh dan ganjilnya bunyi syair itu, dan hanya seorang yang tidak waras otaknya saja dapat menulis syair seperti itu. Apakah maksud orang gila itu menulis bahwa akan baik sekali kalau gila bertemu gila pada malam bulan purnama di pinggir telaga? Dan bagaimana ia bisa menaruh kipas itu di dalam kamarnya tanpa diketahui orang lain? Benar-benar seorang gila yang amat aneh. Cerita ini merupakan hasil karya pengarang besar Asmaraman S. Kho Ping Hoo tahun 1961 dengan judul Pendekar Gila dari Shan-tung dan kemudian dicetak ulang dengan berbagai judul seperti Pendekar Gila dsb.