"Rasanya aku ingin menjerit pada dunia, betapa tidak adilnya dia. ku merasakan roda yang tadinya di atas sekarang berputar dengan cepat sehingga aku terjatuh dalam derita duka" Hari ini adalah hari aku harus berpisah dengan adik pertama ku, embun namanya. Rasanya tak sanggup untuk ku melihat embun dibawa oleh tante bela. Walaupun aku sudah lama mengenal tante bela, dia teman mama dan alm. papa sejak sekolah. Tante bela emang orangnya baik, namun sejak lama ia belum juga diberikan keturunan sehingga mama memberikan embun kepada tante bela untuk diadopsi. "Embun, dengerin kakak yah... Embun jangan nakal, jangan buat orang susah" ucapku pada embun "Iya kak, embun janji" Saat itu kupeluk embun dengan erat kemudian ku mendengar mama memanggil embun. "Embun, ayo sudah di tunggu tante bela" ucap mama dari lembut Lalu aku dan mama yang sedang menggendong langit adikku yang paling kecil mengantarkan embun kedepan pintu mobil tante bela. "Bel aku titip embun yah... Jaga dia baik-baik" ucap mama kepada tante bela "Iya ris, itu sudah janji aku dari awal ke kamu" mama memeluk tante bela sebelum tante bela membawa embun pergi. Saat itu aku melihat mata yang berkaca-kaca menahan tangis di wajah mama yang terus memperhatikan mobil tante bela yang pergi menjauh. "Loh bumi mana?" tanya mama kepadaku lalu dengan cepat mama masuk ke dalam rumah sambil menggendong langit. Hey-heyyy maafya ceritanya gantung nih, next aku update lagi ya *kiss*kiss*