Pendekar Wanita Baju Putih (Pek I Lihiap) - ASKPH
  • Reads 12,891
  • Votes 336
  • Parts 15
  • Reads 12,891
  • Votes 336
  • Parts 15
Complete, First published Oct 02, 2016
"Ha, Pek I Lihiap datang lagi. Apakah kau rindu padaku?" pahlawan itu gunakan kesempatan untuk menghina Giok Cu karena hatinya masih sakit karena sabetan dulu.
"Saudara-saudara! Kalau memang kalian tidak mencari permusuhan, pergilah jangan ganggu kami!" Thian In berkata lagi.
Kim-to Poey-kong tertawa. "Sobat, kau agaknya seorang gagah juga. Maka kau pergilah dengan Pek I Lihiap, kami takkan mengganggu kalian. Tapi Thio-siucai ini harus kalian tinggalkan kepada kami."
"Tak mungkin! Kami berlima adalah teman seperjalanan, tak mungkin dia kami tinggalkan. Kami pergi bersama dan tinggal bersama pula."
"Kalau begitu, terpaksa kami harus gunakan kekerasan!"
"Silahkan! Kami tidak takut!" berkata demikian ini Thian In mencabut pedangnya dan Giok Cu juga turut contoh pemuda itu.
"Ha, ha! Agaknya kalian dua orang muda sudah bosan hidup."
Sebagai penutup kata-katanya, Kim-to Poey Kong gerakkan golok emasnya ke arah Thian In yang menangkis dengan cepat. Keduanya merasa betapa besar tenaga masing-masing hingga Kim-to Poey Kong terkejut sekali, karena si Golok emas ini tadinya hendak gunakan tenaganya dan sekali sampok hendak bikin pedang Thian In terpental jauh! Siapa duga, tidak saja pedang, pemuda itu tidak terlempar, bahkan ia merasa telapak tangannya yang memegang golok tergetar panas! 
Ia maklum bahwa pemuda di depannya ini tak boleh dibuat gegabah, maka ia berseru: "Kawan-kawan, serbu!"
All Rights Reserved
Sign up to add Pendekar Wanita Baju Putih (Pek I Lihiap) - ASKPH to your library and receive updates
or
#35khopinghoo
Content Guidelines
You may also like
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo by JadeLiong
18 parts Complete
Tiong San teringat akan keadaan orang-orang yang menganggap diri sendiri "waras" dan nampak olehnya betapa banyak sekali kepalsuan dan keburukan terdapat pada orang-orang yang tidak gila ini. Seperti dia sendiri, ia bersenang selagi hatinya murung, selagi banyak sekali hal mengganggu ketentraman jiwanya, tentang kegagalan mendapat pangkat, tentang keadaan ibunya yang telah menjadi janda, tentang orang-orang berpangkat yang melakukan korupsi besar-besaran, tentang kesengsaraan rakyat jelata .... ah, semua ini tentu tidak terpikir atau mengganggu pikiran orang gila itu. Siapakah yang lebih gila, dia sendiri atau orang gila itu? Memancing ikan dengan pecut, tanpa kaitan Bersikap seperti Kiang Cu Ce, sang budiman Orang menyebut gila, memang dunia penuh orang gila! Yang waras dianggap gila, yang gila merajalela! Aku juga gila! Dan alangkah baiknya gila bertemu gila Pada malam bulan purnama di pinggir telaga! Alangkah aneh dan ganjilnya bunyi syair itu, dan hanya seorang yang tidak waras otaknya saja dapat menulis syair seperti itu. Apakah maksud orang gila itu menulis bahwa akan baik sekali kalau gila bertemu gila pada malam bulan purnama di pinggir telaga? Dan bagaimana ia bisa menaruh kipas itu di dalam kamarnya tanpa diketahui orang lain? Benar-benar seorang gila yang amat aneh. Cerita ini merupakan hasil karya pengarang besar Asmaraman S. Kho Ping Hoo tahun 1961 dengan judul Pendekar Gila dari Shan-tung dan kemudian dicetak ulang dengan berbagai judul seperti Pendekar Gila dsb.
You may also like
Slide 1 of 10
Istri Nakal Gus Afan cover
Maling Budiman Berpedang Perak (Gin Kiam Gi To) - ASKPH cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover
Resusitasi Jantung Hati  cover
Golok Maut - Batara cover
Teman (Hidup) | PSY x JWW cover
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo cover
Pendekar Tongkat dari Liong San (Liong San Tung Hiap) - ASKPH cover
WEDDING VOW cover
ALZELVIN cover

Istri Nakal Gus Afan

38 parts Ongoing

Apa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup. Sridevi Aziza Putri, santri baru dari Jakarta itu membuat seisi pesantren Al-Falah milik sang Kakek menggelengkan kepala dengan kenakalannya. Semua ustazah dan ustadz saja sudah jengah dengan tingkah santrinya satu itu. Tidak ada kata jera dikamus santri tersebut setelah mendapatkan beberapa hukuman yang diberi oleh keamanan pesantren. Tetapi, perubahan demi perubahan terlihat saat santri itu pertama kali melihat seorang Gus tampan disana yang katanya beliau tengah mengabdi dipesantren tersebut selama hampir dua bulan. "Afwan Gus, kriteria istri Gus seperti apa?" "Seperti kamu, Devi" "Maksudnya Gus?" "Maksud saya, tidak ada kriteria lain selain kamu. Istri SAH saya" Bagaimana kisah santri nakal itu? Akankah dia akan tetap nakal jika sudah bertemu dengan pujaan hatinya? Atau bahkan akan lebih dari sebelumnya? Aku pun tidak tahu wkwkwk WARNING⚠⚠ SEMUA FOTO DAN KATA KATA YANG DI CANTUMKAN DI CERITA INI SEBAGIAN DIAMBIL DARI MEDIA SOSIAL!!! Jangan lupa staytune terus guys!! Start : 02.Mei.2024 Finish :