Pendekar Sejati : Golok Kelembutan (Wen Rui An)
  • Reads 61,617
  • Votes 1,414
  • Parts 64
  • Reads 61,617
  • Votes 1,414
  • Parts 64
Complete, First published Oct 03, 2016
Cerita ini merupakan bagian dari seri Pendekar Sejati, dalam cerita ini mengisahkan bagaimana pengalaman Ong Siau-sik (pedang tanpa perasaan), Pek Jau-hui dan Un-ji berkelana dalam dunia persilatan.

Ong Siau Sik, seorang yang sensitif dan penuh perasaan. Gemar berteman tanpa pernah membedakan mana kaya mana miskin.Ahli waris dari Thian Gi Kisu (pedang keji), bermodal sebilah pedang bergagang bengkok setengah lingkaran bulan, pedang sakti wan liu kiam. Pek Jau Hui, berwatak angkuh lagi jumawa, jikalau turun tangan selalu telengas dan tidak membiarkan musuhnya tetap hidup. Asal usul perguruan tidak jelas, senjata tak menentu. Ilmu silat andalannya menggunakan jari.
Ong Siau Sik dan Pek Jau Hui, 2 orang dengan watak yang sangat bertolak belakang dipertemukan oleh takdir dengan So Bong Seng, bertiga terikat oleh simpul yang dinamakan "saudara", terseret arus perebutan kekuasaan di kotaraja antara perkumpulan Kim hong si yu lau dengan perkumpulan Lak hun poan tong.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Pendekar Sejati : Golok Kelembutan (Wen Rui An) to your library and receive updates
or
#2cersil
Content Guidelines
You may also like
Serial Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 - Bastian Tito by JadeLiong
186 parts Complete
Wiro Sableng atau Pendekar 212, adalah nama tokoh fiksi dalam seri buku yang ditulis oleh Bastian Tito. Wiro terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama Sinto Gendeng. Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya. Wiro memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru. Salah satu novel silat asli Indonesia yang wajib dibaca adalah novel Wiro Sableng. Jika Anda membaca kisah di dalam novel Wiro Sableng dari awal hingga akhir, maka anda pasti akan menjumpai karakternya yang juga ikut tumbuh menjadi lebih dewasa. Dikisahkan, Wiro Sableng muda memiliki sikap yang ugal-ugalan dan suka main-main berlebihan. Namun seiring dengan novelnya yang makin hari makin bertambah, si Wiro Sableng kemudian digambarkan menjadi pribadi yang bijaksana dan serius. Selain itu, karakter Wiro Sableng digambarkan oleh penulis sebagai seorang yang digilai banyak wanita cantik. Namun Wiro sejatinya adalah pemuda baik hati dan sakti yang tidak suka mempermainkan wanita. Para wanita pecinta Wiro Sableng banyak seperti, Dewi Bunga Mayat, Ratu Duyung, Bidadari Angin Timur, Anggini (Dewi Keurudung Biru, muridnya Dewa Tuak), dan Puti Andini. Masing-masing novel menampilkan kisah yang berbeda meskipun semua tokoh utamanya tetap Wiro Sableng. Novel yang legendaris ini memang dikemas dalam bentuk serial sehingga untuk memahami secara utuh kisah si Wiro Sableng, maka Anda harus membaca semua seri novelnya.
Serial Bu Kek Siansu (Manusia Setengah Dewa) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo by JadeLiong
136 parts Complete
Bu Kek Siansu adalah sebuah karakter khayalan hasil karya Kho Ping Hoo, dan merupakan serial bersambung terpanjang terbaik di samping seri Pedang Kayu Harum (Siang Bhok Kiam). Ia dikisahkan pada masa kecilnya disebut Anak Ajaib (Sin Tong) karena dalam usianya yang amat muda telah memiliki kepandaian dalam mengobati berbagai penyakit. Kebiasaannya menjemur diri di sinar matahari pagi dan di bawah terangnya bulan purnama, menguatkan tulang dan membersihkan darahnya sehingga menarik minat kaum datuk persilatan untuk mengangkatnya menjadi murid. Perebutan atas diri bocah ajaib yang bernama Kwa Sin Liong, anak tunggal dari Keluarga Kwa di kota Kun-Leng, akhirnya dimenangkan oleh Pangeran Han Ti Ong. Seorang sakti keturunan raja yang bertempat tinggal di sebuah tempat yang mendekati dongeng di laut utara, yang dikenal di kalangan kangouw (sungai-telaga) dengan nama Pulau Es yang konon Istana yang ada di pulau es terdapat banyak sekali kitab-kitab sakti.. Kelak Kwa Sin Liong menjadi pewaris Pulau Es, setelah kerajaan yang dipimpin Han Ti Ong musnah disapu banjir besar (tsunami?). Dia kemudian disebut-sebut sebagai manusia dewa. Dia punya kebiasaan menurunkan satu jenis ilmu silat setiap awal musim semi. Ilmu yang didapat Kam Bu Song (Suling Emas) bersumber darinya. Namun secara resmi Bu Kek Siansu hanya mempunyai tiga orang murid, yakni Kam Han Ki, Maya dan Khu Siauw Bwee. Nama Bu kek Sian Su terakhir kali muncul di dunia Kangouw pada kisah "Istana Pulau Es" Cerita silat Serial Bu Kek Siansu diawali dengan episode Bu Kek Siansu pada pagi yang indah di dalam hutan di lereng Pegunungan Jeng Hoa San (Gunung Seribu Bunga). Terjadi perebutan seorang anak ajaib Sin Tong oleh beberpa tokoh persilatan yang sangat terkenal namun ditolong oleh Raja Istana Pulau Es dan menjadi muridnya yang kelak menjadi manusia setengah dewa ... Cerita ini berlangsung hampir seribu tahun dan berakhir pada episode ke 17 yaitu seri Pusaka Pulau Es.
Pedang Darah Bunga Iblis by JadeLiong
62 parts Complete
Bayi yang masih berumur 3 bulan ditusuk ulu hatinya dengan pisau/cundrik oleh ibunya, dan buka cuma itu saja ia kemudian dilemparkan ke jurang yang dalam oleh seseorang yang dikenal sebagai pendekar ternama. Tapi sungguh beruntung seorang tokoh sakti berhasil menyelamatkan bayi itu dan mendidiknya. Demi membalaskan dendam perguruan dan keluarganya, ia mengandalkan ilmu sakti warisan gurunya yaitu Lam Shia (Si Sesat dari Selatan) yang merupakan salah seorang Bu Lim Su Ih (4 Datuk Dunia Persilatan). Tokoh- tokoh yang terlibat pengeroyokan terhadap gurunya dan keluargannya, baik itu golongan hitam maupun putih dibabatnya habis dengan kejam. Munculnya perkumpulan Bwe Hwa Bwe (Bunga Bwee) yang pada akhirnya diketahuinya ternyata ketuanya adalah dalang dari pengeroyokan gurunya dan salah seorang yang terlibat pembunuhan keluarganya, membuatnya bertindak kejam tanpa ampun baik terhadap anak buahnya yang paling rendah jabatannya maupun pejabat-pejabat di perkumpulan Bwe Hwa Bwe tersebut. Munculnya utusan-utusan dari Jeng Siong Hwe yang dinamakan Rasul Penembus Dada yang menimbulkan banjir darah di dunia persilatan turut mengambil bagian dalam perebutan Pedang Darah yang konon siapa yang mendapatkannya bisa mempelajari Ilmu Sakti dari Bunga Iblis. Berbekal Giok Ci Sin Kang yang didapatnya dari bunga iblis, Suma Bing meneruskan usaha pembalasan dendamnya membuat perkumpulan Bwe Hwa Bwe mendatangkan jago - jago tua yang sudah berusia seabad lebih. Belum lagi bantuan dari Perkampungan Bumi (Tee Po) yang merupakan salah satu dari 3 tempat keramat Bu Lim dikarenakan Suma Bing telah diangkat menjadi menantu dan ahli waris Perkampungan Bumi sangat membantunya dalam usahanya menghancurkan Bwe Hwa Bwe.
You may also like
Slide 1 of 6
Wanita Iblis cover
Serial Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 - Bastian Tito cover
Serial Bu Kek Siansu (Manusia Setengah Dewa) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo cover
The Unlikely Princess ✓ cover
Pedang Darah Bunga Iblis cover
Titisan Dewa Naga cover

Wanita Iblis

125 parts Complete

Wanita Iblis (Sip Siau Hong) bukanlah wanita yang jelek seperti hantu, bahkan adalah wanita yang sangat cantik. Jangankan laki-laki biasa, seorang tokoh agama yang sudah terlatih mengekang nafsu seks sekalipun tetap tidak mampu menahan kegoncangan hatinya saat menerima sorot pandang menggiurkan dari sang wanita iblis ini. Apalagi ternyata dengan mudah saja sang wanita iblis telanjang alias bugil di depan para musuhnya saat melakukan pertarungan, tentu saja berakibat tidak konsentrasi dalam bertempur dan akibatnya sang wanita iblis selalu menang. Belum lagi wanita tersebut adalah seorang murid manusia paling sakti (Lo Hian), walaupun murid murtad, namun bagaimanapun merupakan manusia yang sulit dihadapi. Wanita ini pandai ilmu barisan, perangkap rahasia, racun, dan tentu ilmu silat yang tinggi. Dalam cerita ini diceritakan juga lika-liku percintaan Pui Siu Lam dengan tiga orang gadis, kecemburuan wanita, teka-teki dari sebuah tempat yang disebut sebagai Telaga Darah peninggalan tokoh paling sakti. Benar-benar sebuah cerita silat yang pantas dibaca oleh para pecinta cerita silat dan para kolektor buku-buku langka.