Kuperlihatkan ruang ini padamu. Ruang sederhana yang hanya berhiaskan jendela, meja kecil, sepasang kursi yang saling berhadapan, dan vas bunga kecil yang bunganya mengarah pada arah datangnya sinar. Tak mewah, tak indah, dan tak bermakna. Namun ketahuilah, di sini aku selalu bermain dengan hangat, dingin, dan perihnya perasaanku. Perasaan yang membuat mata ini sulit berkedip karna bendungan air mata, bibir yang sulit berucap karna membisu, lidah yang kelu karna tercekat, desir darah yang mengalir deras karna kehangatan kata, dan jiwa yang gelisah karna kelembutan tingkah. . . . Ini cerpen tugas proyeksi di sekolah. Harap maklum dengan hasilnya. From friends to lovers, ongoing yaAll Rights Reserved
1 part