Maling Budiman Berpedang Perak (Gin Kiam Gi To) - ASKPH
  • Reads 13,132
  • Votes 215
  • Parts 6
  • Reads 13,132
  • Votes 215
  • Parts 6
Complete, First published Oct 07, 2016
Siok Lan teringat dan wajahnya berseri. Ia tidak merasa malu lagi setelah mendengar Tan Hong bicara kepadanya. Ia lalu mengangkat muka memandang kepada ayahnya dan Ong Kai dan berkata, "Ayah, sebelum aku menyatakan pesan keluarga Lai, terlebih dulu hendak kuceritakan tentang sepak terjang gagah perkasa dari Ongsuheng yang menolong seorang gadis bernama Lai siocia!" Kemudian dengan singkat Siok Lan menceritakan peristiwa penculikan Lai Hwa Eng dan bagaimana dengan gagah Ong Kai menolong gadis itu.

"Dan sebelum kami bertiga meninggalkan rumah keluarga Lai, aku mendapat tugas untuk menjadi perantara dan menjodohkan Lai Hwa Eng dengan Ong suheng!"

Muka Ong Kai yang sudah hitam itu menjadi makin hitam ketika darah menyerbu naik ke mukanya. Ia pandang sumoinya dengan mata terbuka lebar, setengah tidak percaya dan setengah marah. Akan tetapi Siok Lan tidak memperdulikannya, lalu berkata selanjutnya, "Dan Lai Wangwe suami isteri minta supaya hal ini kumintakan perkenan dari ayah sebagai guru dan wali Ong suheng."

Lo Cin Ki tertawa geli. "Aah, kalian anak-anak muda ini memang aneh! Bagaimana menurut pandanganmu, Lanji? Apakah Hwa Eng itu seorang gadis baik?"
All Rights Reserved
Sign up to add Maling Budiman Berpedang Perak (Gin Kiam Gi To) - ASKPH to your library and receive updates
or
#110pendekar
Content Guidelines
You may also like
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo by JadeLiong
18 parts Complete
Tiong San teringat akan keadaan orang-orang yang menganggap diri sendiri "waras" dan nampak olehnya betapa banyak sekali kepalsuan dan keburukan terdapat pada orang-orang yang tidak gila ini. Seperti dia sendiri, ia bersenang selagi hatinya murung, selagi banyak sekali hal mengganggu ketentraman jiwanya, tentang kegagalan mendapat pangkat, tentang keadaan ibunya yang telah menjadi janda, tentang orang-orang berpangkat yang melakukan korupsi besar-besaran, tentang kesengsaraan rakyat jelata .... ah, semua ini tentu tidak terpikir atau mengganggu pikiran orang gila itu. Siapakah yang lebih gila, dia sendiri atau orang gila itu? Memancing ikan dengan pecut, tanpa kaitan Bersikap seperti Kiang Cu Ce, sang budiman Orang menyebut gila, memang dunia penuh orang gila! Yang waras dianggap gila, yang gila merajalela! Aku juga gila! Dan alangkah baiknya gila bertemu gila Pada malam bulan purnama di pinggir telaga! Alangkah aneh dan ganjilnya bunyi syair itu, dan hanya seorang yang tidak waras otaknya saja dapat menulis syair seperti itu. Apakah maksud orang gila itu menulis bahwa akan baik sekali kalau gila bertemu gila pada malam bulan purnama di pinggir telaga? Dan bagaimana ia bisa menaruh kipas itu di dalam kamarnya tanpa diketahui orang lain? Benar-benar seorang gila yang amat aneh. Cerita ini merupakan hasil karya pengarang besar Asmaraman S. Kho Ping Hoo tahun 1961 dengan judul Pendekar Gila dari Shan-tung dan kemudian dicetak ulang dengan berbagai judul seperti Pendekar Gila dsb.
Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao Zi by JadeLiong
34 parts Complete
Tokohnya adalah Lie Tiong Hoa, seorang pemuda pelajar yang sebetulnya tidak ingin berkecimpung di dunia Kang Ouw karena kelicikan, kekejaman, dan dendam permusuhan dalam Rimba Persilatan tidak cocok dengan jiwanya yang suka hidup tenang tentram; namun perjalanan hidup membuatnya terlibat satu demi satu pergolakan / perebutan di dunia Kang Ouw. Setiap bergebrak, kehebatan ilmunya membuat pesilat lain tercengang, juga tidak pernah kalah, sehingga dikagumi orang dan namanya menjadi terkenal di seantero jagat. Dalam suatu bagian kisahnya, Lie Tiong Hoa mengejar seorang lawan (bukan dikejar) sampai ke tepi sebuah jurang. Lawannya itu langsung terjun, sehingga Lie Tiong Hoa terheran-heran. Selagi bengong dan pikirannya melayang-layang, lawannya muncul lagi di belakangnya dan mendorongnya hingga terjatuh ke jurang. Ia selamat karena bertemu dengan kera besar berbulu tebal. Ia lalu mengikuti kera tersebut memasuki gua berliku-liku dan bertemu dengan seorang sakti - Ay Sian (Dewa Katai) dari See Hek yang sedang bertapa mencari pemecahan ilmunya sampai 20 tahun. Karena ia tanpa sengaja berhasil membantu memecahkan masalah tersebut, maka ia diberi pelajaran Ie Hoa Tjiap Bok (Memindahkan Bunga Menyambung Pohon) - ilmu mengibas untuk membalikkan tenaga dalam, seumpama meminjam tombak lawan untuk menembus tameng lawan itu sendiri, semacam ilmu dengan tenaga setail melemparkan batu sekati, seperti ilmu sakti perguruan Lu Su Nio (serial Thian San) atau seperti juga ilmu sakti keluarga Buyung (Pendekar Tayli).
You may also like
Slide 1 of 10
Resusitasi Jantung Hati  cover
Bayangan Berdarah (Wo Lung Shen) cover
Pendekar Gila dari Shan Tung ( Shan Tung Koay Hiap) - Asmaraman S. Kho Ping Hoo cover
Bentrok Antar Pendekar - Khu Lung cover
Panji Sakti - Gu Long cover
Istri Nakal Gus Afan cover
Bayangan (TAMAT) cover
albara kalandra (END)  cover
Bujukan Gambar Lukisan - Wu Lin Qiao Zi cover
THE ROSE in MAFIA cover

Resusitasi Jantung Hati

50 parts Ongoing

"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang." Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok. Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta. Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.