Pendekar Tongkat dari Liong San (Liong San Tung Hiap) - ASKPH
  • Membaca 23,216
  • Suara 311
  • Bagian 8
  • Membaca 23,216
  • Suara 311
  • Bagian 8
Lengkap, Awal publikasi Okt 07, 2016
Orang gila yang sekarang disebut Raja Gila itu dulunya adalah seorang pangeran yang berpengaruh di kota raja bernama Leng Tin Ong. Pengaruhnya demikian besarnya sehingga ia ditakuti serta disegani oleh para pembesar dan pangeran lain karena selain orangnya jujur dan keras hati, juga ia memiliki kepandaian tinggi sekali, karena ia adalah anak murid langsung dari Jing Li Tosu dari Kun-lun-san. Beberapa puluh tahun yang lalu ketika putera tunggalnya yang bernama Leng Ki Pok baru berusia tiga belas tahun, terjadilah malapetaka menimpa keluarga bangsawan ini.
Ketika itu kedudukan Leng Tin Ong sangat kuat dan ia disegani, bahkan mendapat penghormatan dan kepercayaan dari Kaisar sendiri. Pada masa itu, di dalam istana sedang terjadi perebutan kekuasaan dan di antara sekian banyak bangsawan yang memperebutkan kedudukan terdapat seorang pangeran bernama Beng Hwat Ong. Pangeran ini juga sangat berpengaruh karena adik perempuannya menjadi permaisuri ketiga dari Kaisar. Diam-diam Pangeran ini mengandung niat untuk merebut tahta kerajaan dan semua pembesar yang berhati khianat telah menjadi kaki tangannya.
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Pendekar Tongkat dari Liong San (Liong San Tung Hiap) - ASKPH ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
or
#105pedang
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
Pendekar Blo'on oleh JadeLiong
46 Bagian Lengkap
"Hai, sekarang aku tahu namaku!" bukan jawab pertanyaan tetapi blo'on itu malah berteriak semaunya sendiri. "Siapa?" seru dara itu yang tanpa disadari ikut terhanyut dalam gelombang keblo'onan. "Wan-ong-kiam !" Walet Kuning terkejut, hampir tertawa tetapi cepat menyengir, "Jangan gila-gilaan! Engkau tahu apa artinya Wan-ong-kiam itu?" Pemuda blo'on gelengkan kepala. "Wan-ong itu artinya penasaran dan kiam Itu pedang." "Apakah maksudmu memakai nama itu?" "Entahlah aku tak tahu. Aku menemukan Wan-ong-kiam dan nama itu terus kupakai. Aku tak peduli apa artinya. Pedang Penasaran atau Pedang Buntung, itu bukan soal. Engkau boleh panggil begitu atau kalau keberatan, panggil saja Wan-ong atau Ong-kiam atau apa saja yang engkau senangi ..." Si dara tak mau melayani ocehan pemuda blo'on yang makin tak keruan itu. la menuding dan membentaknya dengan marah: "Engkau pembunuh suhu..." Belum nona itu menyelesaikan kata-kata, pemuda bloon sudah menukas : "Tidak . . . !" "Bangsat, serahkan jiwamu !" tiba-tiba Si Rajawali Mata Biru loncat menyerangnya lagi. Selama su-moaynya sedang bicara dengan pemuda blo'on, dia menghampiri dan memeriksa mayat suhunya. Ketika memeriksa tanaman mustika Liong-si-jau telah lenyap, ia makin terkejut. Tepat pada, saat itu ia mendengar pemuda blo'on mengatakan bernama Wan-ong-kiam. Padahal iapun membaca tulisan pada pedang yang menancap dipunggung suhunya itu berbunyi Wan-ong-kiam. Ya, jelaslah kalau pemuda blo'on itu yang membunuh suhunya. Maka cepat ia loncat menyerangnya. Karena ketakutan pemuda blo'on itu loncat ke samping, maksudnya hendak menghindar. Tetapi entah bagaimana gerak loncatannya itu sedemikian pesat sehingga ia tak dapat menguasai diri dan membentur karang. Dukkkk...! "Aduh!" ia jatuh terduduk, menjerit kesakitan seraya mendekap dahinya yang benjol berdarah.
Payung Sengkala oleh JadeLiong
24 Bagian Lengkap
Demi mendapatkan Pusaka "Payung Sengkala" Lam Kong Pak memasuki perkampungan Toa Loo San Cung dengan menyamar sebagai seorang nyonya yang sedang hamil. Dikarenakan perkampungan mendapat serbuan musuh, Lam kong Pak yang sedang bersembunyi di sebuah peti dibawa lari oleh Pencuri Sakti Pek Li Gong yang mengira isi peti itu adalah barang pusaka. Mengira peti itu berisi Pusaka Payung Sangkala, diperebutkan oleh beberapa tokoh sakti yang menyebabkan peti itu terlempar ke sebuah kawah Gunung Berapi. Karena keberuntungan peti itu jatuh di tepi tebing gunung berapi yang ada sungainya, dan berada di sebuah perkampungan aneh yang dihuni oleh gadis-gadis cantik yang berbulu putih. Dikarenakan kalah bertaruh dengan Lam Kong Pak majikan perkampungan aneh itu bersedia dijadikan istri dan memberikan 3 jurus Payung Sangkala dari 9 jurus yang ada. Karena gemesnya melihat seorang bayi montok yang sudah bisa berjalan, ketika ditangkapnya berubah menjadi dua gulungan asap putih yang kemudian masuk ke lubang hidungnya yang ternyata adalah bentukan Hawa Murni seorang Tokoh Sakti, membuatnya mendapatkan hasil latihan puluhan tahun. Untuk mencari 2 jurus terakhir dari ilmu Payung Sangkala ia harus bertempur dengan orang-orang Pegadaian Bulim, dan masuk ke dalam lambung seekor Naga bertanduk yang sudah berusia ribuan tahun yang panjangnya puluhan tombak, meminum nyali naga dan menyelamatkan 2 orang ditelan naga tersebut dan seorang cianpwee/tokoh sakti yang sudah berdiam lama di lambung naga tersebut yang berjuluk Naga Pengasingan. Payung Sengkala yang selama ini diperebutkan ternyata adalah palsu, ternyata disembunyikan di patung sebuah kuil. Perseteruannya dengan Ketua Perkumpulan Bulu Hijau yang misterius dan didukung juga oleh seorang tokoh tua yang sakti mewarnai cerita ini.
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
Amanat Marga (Hu Hua Ling) - Gu Long cover
SI BANGAU MERAH (seri ke 14 Bu Kek Siansu) cover
[Majapahit] Who Are You? cover
Marechi {muichiro x readers} cover
Ndadak jadi mommy?! | transmigrasi  cover
Panji Sakti - Gu Long cover
SEPA [TRANSMIGRASI BL] cover
Pendekar Blo'on cover
Payung Sengkala cover
SI TANGAN SAKTI (seri ke 15 Bu Kek Siansu) cover

Amanat Marga (Hu Hua Ling) - Gu Long

28 Bagian Lengkap

Put Si Sin Liong ( Si Naga Sakti Tak Termatikan), Liong Po Si yang merupakan pendekar paling sakti rimba persilatan kala itu, sebelum menghilang secara misterius, menitipkan sebuah peti mati yang sudah belasan tahun berasa di sisinya kepada Lamkiong Peng muridnya yang kelima. Walaupun merasa aneh Lamkiong Peng menerima amanat terakhir gurunya untuk menjaga peti mati itu dengan taruhan nyawanya. Karena suatu peristiwa tiba-tiba peti mati itu terbuka, ternyata dalam peti tersebut berisi seorang wanita yang sangat cantik bak bidadari yang pada belasan tahun terkenal dengan nama Leng-hiat Huicu (Puteri Berdarah Dingin) yang konon merupakan seorang iblis wanita yang dicari-cari oleh para pendekar untuk dibunuh. Walaupun Lamkiong Peng sudah mengetahui bahwa dengan melindungi isi dari peti itu yaitu wanita cantik tersebut, ia harus menjadi musuh para pendekar aliran lurus, karena ketaatannya terhadap perintah suhunya membuatnya harus menerima resiko tersebut. Dalam kehidupan asmaranya ia harus diperhadapkan dengan dua orang gadis yaitu Leng Hiat Hui Cu dan Yap Man Jing murid dari musuh besar gurunya, di samping perjalanannya mencari pulau Cu Sin (Pulau Para Dewa) yang konon merupakan tempat suci dunia persilatan selain Siauw Lim Pay.