Yukimura Rifuki. Malam itu ia duduk di bawah sakura yang berguguran. Darah... Darah... Darah... Cairan kental itu terus menerus memaksa keluar dari luka di perutnya. Malam yang dingin malah membuat Rifuki semakin bermandikan keringat. Keringat dari usahanya untuk melarikan diri dari sekelompok pria bersenjata... Keringat dari menahan rasa sakit akibat luka di perutnya... Dan keringat dari kenyataan pahit yang baru diketahuinya... Bahwa... Rifuki tak pernah ada dalam rahim ibunya...All Rights Reserved
1 part