Idiot Girls x Cool Boys✔
  • Reads 3,547
  • Votes 330
  • Parts 13
  • Reads 3,547
  • Votes 330
  • Parts 13
Complete, First published Oct 08, 2016
Diam di depan orang banyak bukan berarti aku lemah.
Maka kenali aku supaya kau tahu diriku yang sebenarnya - Nancy and Sylvia

Meski kau melihatku jika aku sok cool ataupun banyak yang menggemariku. Namun pilihanku hanya satu. Yaitu kamu - ShaMeron
All Rights Reserved
Sign up to add Idiot Girls x Cool Boys✔ to your library and receive updates
or
#230camerondallas
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
Kisah Tak Sempurna cover
Dosa Ku cover
Rafa [End💗] cover
The Qonsequences cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.