Story cover for Hujan [4/4 END] by ShurSelena
Hujan [4/4 END]
  • WpView
    Reads 434
  • WpVote
    Votes 53
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 434
  • WpVote
    Votes 53
  • WpPart
    Parts 4
Complete, First published Oct 09, 2016
Aku dahulu begitu menanti hujan, hingga akhirnya hujan membuatku merasa begitu sakit. Hingga menatap hujan membuatku frustasi.

Apakah salah bila aku mencintainya? Jika cinta tak melihat usia lalu kenapa, mengapa cinta ini menjadi begitu menyakitkan untukku? Apa salahnya bila aku mencintai orang yang lebih dewasa dariku?

Lalu mengapa justru penolakan dengan alasan yang tak masuk logika yang kudapatkan?

Tolong jawablah, tolong. Aku membutuhkan penjelasanmu. Aku membutuhkan dirimu. Aku menginginkan dirimu, lebih dari aku menginginkan apa pun di dunia ini.
All Rights Reserved
Sign up to add Hujan [4/4 END] to your library and receive updates
or
#356sadromance
Content Guidelines
You may also like
Eliinaa by vfryfrljnvsnmtm
5 parts Complete
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
CATUR [END] by uistaaa_
41 parts Complete
"Nama ku Kara karena aku anak tunggal. Tapi kenapa mamah ngelahirin Catur, mah?" "Hidup gue hancur setelah kehadiran manusia tolol bernama Catur!" "Buat apa lo hadir di dunia ini, kalo nyatanya hadir lo hanya mengusik kehidupan gue?" "Gue benci lo, Catur!" "Kenapa lo ga mati aja?" - Karamella Ginantara, Kara panggilannya. Gadis cantik yang begitu membenci Catur Ginantara, adiknya. Kehidupan nya berubah total setelah pria itu lahir ke dunia. Bagi Kara, kehadiran Catur di dunia ini hanya lah derita bagi hidup nya. Catur Ginantara, pria manis itu telah biasa menghadapi kebencian kakak kandungnya sendiri. Catur tidak tau di mana letak kesalahannya, hingga Kara begitu membenci dirinya. Jika benar kehadiran Catur hanyalah benalu bagi hidup orang lain, mengapa mama, papa, dan Tuhan menghadirkan Catur ke dunia ini? Sebesar apa kesalahan Catur hanya karena sekedar hadir di dunia ini? "Kenapa cuma kakak yang benci Catur?" "Catur harus apa biar kakak bisa nerima Catur sebagai adek kakak?" "Maafin Catur kak," Start: 21 Juni 2022 Finish: 07 Juli 2022 - Note: 📌follow dulu kak. 📌jangan lupa tinggalkan jejak pada setiap chapter ya kak. Vote dan komen kak. 📌ini murni hasil pemikiran dan imajinasi saya. Jangan sesad🗿 bawa bawa cerita saya ke lapak atau aplikasi lain. Jangan plagiat, hargai karya orang lain kak. 📌jika ada kesamaan unsur nama, tokoh, alur, judul, cast, latar, atau apapun itu. Itu adalah ketidaksengajaan. Happy Reading guys.......;)
You may also like
Slide 1 of 10
Eliinaa cover
I Will Change My Fate | By: soraya || Rora & Jungwon cover
Rasa Tanpa Kata cover
SalFlo cover
Haters and Lovers of Rain [END] cover
Memorable cover
Hujan dan Pembencinya cover
Short Stories cover
The RainGirl cover
CATUR [END] cover

Eliinaa

5 parts Complete

Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.