Apa perbedaan bisa begitu saja melebur. Tidak. Perbedaan akan tetap perbedaan. Aku dan Dia, mungkin berbeda. Aku lebih dulu merasa bahwa dia lebih sempurna dan telah yakin hatiku memilihnya. Tapi ternyata, Dia berbeda. Aku hanya bagian dari ceritanya, latar belakang dari skenario indah dia bersama orang lain. Ya, aku tahu perbedaan itu kini terlihat. Sulit menyatu dengan apa yang berbeda, tapi tetap ada harapan bersatu ditengah berbedaan. Pelangi. Ia indah karena berbeda. Tapi dia bukan pelangi, setidaknya dia lebih nyata. Tapi aku sulit untuk meraihnya. Setidaknya aku belum menyerah. Aku masih berusaha menyatu diantaranya. Karena aku tahu, menyerah hanya fiksi belaka. Pikiran yang menciptakannya, rasa pesimis sebagai pendukungnya. Takut, yang semakin menekannya. - Hujan tak pernah menyatakan kapan ia datang, sama halnya pertemuan tak pernah menunjukan kapan waktunya.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-