Dari sekian banyak minat yang ada di dunia, Amar cuma jatuh hati pada satu: fotografi. Masuk ke jurusan kuliah yang berbau sastra pun bukan murni kehendaknya-cuma salah satu opsi yang dia estimasi bakal mampu untuk menjembatani hobinya itu di masa depan. Setelah kuliah ogah-ogahan karena takpunya motivasi yang jelas selama hampir setengah tahun, Amar berhasil menemukan alasannya untuk bertahan, yakni teman satu jurusannya sendiri. Sialnya, Amar rasa lambat laun dia mulai jatuh hati. Nah, sial kuadratnya, rasa-rasanya cuma dia yang merasakan sendiri. Oh, itu belum cukup-sial kubik, mereka berdua sama-sama laki-laki. ❏ Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, latar, dan alur cerita, itu hanya kebetulan semata. Selamat membaca.