"Lo kuat kan?" tanya Ira sambil mengusap puncak kepala gue lembut.
"Gue, gue nggak tau tentang itu, dia sama sekali nggak bilang apa-apa ke gue!"
"Lo nggak bisa gini terus, dia udah tenang." entah suara dari mana, tapi suara itu dulu pernah mengisi hati ini, hati yang pernah kosong dan dia pun mungkin akan pergi, Dava.
"Lo ngapain kesini?, gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayangin lagi! lo harus janji!" entah betapa kacaunya hati gue saat ini, gue salah memilih alurnya, sekarang gue kehilangan dia, dia yang tulus, Mikko.
"Gue janji, demi koko crunch yang hampir di curi, gue janji bakal sembuh dengan sekuat hati." gue tau dia berpura-pura dengan semua ini, terlihat dari mata coklatnya, ia berbicara lain.
Mengapa terlalu banyak orang yang pergi dan masuk di kehidupan gue. Mereka masuk tanpa permisi, dan mereka pergi tanpa pamit.
Dina yang tak perduli dan lebih ingin diam dengan semua kekacauan yang sedang terjadi. <Mempesona>
Luna yang terlihat anggun walau masih berdiri diantara palu godam yang ingin menghantamnya. <Populer>
Dava yang selalu sabar dan melalui semua dengan bijaksana, walau ia harus memilih diantaranya. <Khatismatik>
Mikko yang masih terlihat polos walau hatinya digoncangkan oleh sahabat dan kisah cintanya. <Cerdas>
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.