Aku memejamkan mataku, berusaha menahan gejolak dari dalam diriku untuk menahan gadis itu pergi. Tapi bayangan tentang kejadian demi kejadian dimana air mata itu terbuang untuk sesuatu yang tidak berguna kembali terulang. Membuat emosi dalam diriku kembali datang. Aku tersenyum miris menemukan pertanyaan baru dalam pikiranku. Apa gadis manis yang berada bersamaku ini terlalu bodoh, atau aku yang terlalu pengecut untuk berkata? Aku meraih jari jarinya dan menariknya dalam dekapanku. Persetan jika aku akan menyesali perbuatanku, setidaknya saat ini aku membutuhkan gadisku untuk membuat keyakinan itu kembali. "Kalo gue suka sama lo, apa lo mau berhenti buat ngelakuin semua hal bodoh itu?"All Rights Reserved