[Based on True Story]
Saat aku masih sekitar menempuh pendidikan di kelas 2 SD, aku menjalani hari-hari biasa. Tiada yang istimewa. Hanya anak kecil lugu yang masuk dalam permainan dunia. Tapi sampai suatu ketika.
Ingatanku tidak begitu bagus tentang hari itu. Yang aku ingat adalah aku baru pulang sekolah, dan masih mengenakan pakaian pramuka. Ibuku ada di dapur sedang memasak, sedangkan aku di tempat tidur setengah duduk dan setengah berbaring sambil bermain "handphone" dengan ac yang baru saja kunyalakan.
Tak lama ada yang memasuki kamar. Memasuki kamar selain aku, memasuki kamar selain ibuku. Memalingkan mata sekejap dari layar hp, aku langsung tahu itu adalah abangku. Namanya bang Elios (bukan nama asli). Ia duduk di lantai, bersebrangan denganku. Karena tempat tidurku tinggi aku tidak dapat melihatnya, tapi aku tahu, dia dibawah disana.
Aku mengajukan suatu pertanyaan. Aku lupa dengan pertanyaanku sendiri. Tapi, aku ingat. Bahwa, aku mengajukan pertanyaan. Lalu ada suara dari bawah sana. Berasal dari abangku, iya menjawabnya. "Hmmm" jawabnya. Suaranya sedikit lebih berat daripada abangku, tapi karena aku terlalu fokus dengan hp yang ku genggam, aku tidak menyadari hal itu.
Tak lama setelah aku mengajukan pertanyaan, aku merasa ingin buang air kecil. Aku bangun dari tempat tidurku, lalu keluar kamar. Saat aku berjalan menuju pintu. Aku tidak melihat siapapun dikamarku. "Dikamarku hanya ada aku". Kupikir 'mungkin ia sudah keluar tapi aku tidak melihatnya'.
Aku keluar, dan langsung menuju dapur. Karena aku tahu ibuku ada disana. Dapur rumah kami, berhadapan dengan garasi, jadi kalau abangku pulang dan memarkirkan motornya disana, pasti ibuku akan melihatnya. Namun, aku pikir bang Elios ada di ruangan lain, atau pergi lagi. Aku bertanya pada ibuku " Mami, bang Elios kemana ?" tanyaku. Ibuku menjawab dengan tenang "Dari tadikan belum pulang."
Siapa yang menjawab pertanyaanku ?
Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang.
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang.
Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan.
Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?