Story cover for Gravity by Tjheonsa
Gravity
  • WpView
    Reads 251,635
  • WpVote
    Votes 17,598
  • WpPart
    Parts 35
  • WpView
    Reads 251,635
  • WpVote
    Votes 17,598
  • WpPart
    Parts 35
Complete, First published Oct 16, 2016
"Lo punya kekuatan apa?"

"Hah?"

"Kenapa lo bikin gue seakan yang menahan gue di bumi ini bukan lagi gravitasi bumi, tapi, lo?"

"..."

---

"Dengerin gue!"

"Apa lagi?! Apa lagi yang mau lo jelasin?! Hah?!"

"Memang. Memang dia yang seolah menahan gue di sini, dia udah kaya gravitasi. Tapi sayang, di sini gue cuma sebagai buah apel, buah apel yang jatuh karna gravitasi itu..."

Ia menghela nafas dan melanjutkan, "Tapi, lo. Lo dengan sabarnya nunggu buah apel itu, dengan tanpa cara paksa lo nunggu buah apel itu jatuh, lo yang nangkep buah apel itu sehingga buah apel itu ngak jatuh sia-sia, dan akhirnya, lo pakai buah apel itu untuk kebaikan, lo jadiin buah apel itu jadi berguna, nggak cuma ngejatuhin dia ke tanah."

Air mata mulai berjatuhan, yang tadinya ia membentak, sekarang dia hanya ingin memeluk Kristen yang berusaha menjelaskan.  

"Jadi, lupakan masalah gravitasi. Sekarang, yang gue butuhin cuma lo. Lo adalah gravitasi gue, gravitasi yang mampu menahan dan menyeimbangkan gue, bukan yang menjatuhkan gue. Stay with me, please?"

Gadis di depannya hanya diam, masih berlinang air mata, dan langsung berhambur ke pelukan Kristen.
All Rights Reserved
Sign up to add Gravity to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Fractured Cheerfulness (On Going) by Baperterussss
24 parts Ongoing
"Lo beneran bego, Fin. Gimana sih, gini aja lo ga ngerti-ngerti?" Satria menggelengkan kepala frustasi. Alfina cuma bisa cengengesan. "Jangan bosen ngajarin gue, ya." Di balik senyum yang tak pernah hilang, Alfina Adzra Wardana adalah anak yang terjebak di antara dua dunia. Dunia di mana dia terlihat ceria, ekstrovert, dan penuh semangat. Tapi ketika bel tanda pelajaran berbunyi, dia lebih memilih untuk menghindar daripada berhadapan dengan angka, rumus, atau teori-teori yang malah bikin pusing. Matematika? Ekonomi? Hanya kata-kata kosong yang dia coba terjemahkan dengan senyum yang terus dipaksakan. Satria, cowok yang dipaksa jadi tutor pribadi Alfina, udah sampai titik frustasi. "Lo bener-bener bego!" katanya, meskipun di balik itu, dia enggak bisa menahan rasa kagum pada dunia Alfina yang penuh warna dan seni. Karena ada satu hal yang Alfina tahu dengan pasti: dunia seni adalah tempat dia bisa bersinar. Setiap goresan kuas di kanvas adalah tempat dia bisa bebas, tanpa perlu penilaian orang lain. Tapi di rumah dan di sekolah, ada satu sosok yang terus dibandingkan dengan Alfina-adiknya Thalita, yang cerdas dan selalu jadi juara kelas. Alfina merasa dirinya selalu kalah. Di balik kebingungannya dan perasaan tak cukup, Alfina mencoba menemukan cara agar bisa berjuang untuk dirinya sendiri. Tapi, apakah itu cukup? Dan di tengah semua itu, apakah Satria, yang frustrasi mengajar, bisa melihat potensi besar dalam diri Alfina yang selama ini dia abaikan? Apakah Alfina bisa melepaskan diri dari bayang-bayang adiknya? Apakah Satria bisa melihat lebih dari sekadar kegagalannya?
You may also like
Slide 1 of 9
ANELKA CALVARY cover
Because I'm Stupid (End) cover
Janji Ya cover
angels wing ( Tamat ) cover
Perjodohan (Zeesha) cover
𝐄𝐥𝐝𝐢𝐫𝐚 || [Greshan] cover
Fractured Cheerfulness (On Going) cover
Sweet Combat cover
Keluarga Baru cover

ANELKA CALVARY

18 parts Complete

"Betah banget tu tangan di pegang ketos songong itu" "Maksudnya lo" "Lo milik gue Dis, gak ada orang yang boleh nyentuh lo" "Lepasin gue" "Gak sebelum lo , bilang lo mau jadi pacar gue" "Anelka lo gila ya" Orang yang menarik tangan Disa paksa itu adalah Anelka. "Gue gila karena elo" "Pergi gue , gue gak akan jadi pacar lo" "Mau kita buktikan" Belum sempat menjawab Anelka telah lebih dahulu melumat bibir Disa. Bukan nya menolak Disa malah seakan mengikuti permaian Anelka. "Gue kenapa, kok gue nerima perlakuan dia" Batin Disa berkecamuk" Sesaat kemudian Anelka melepaskan pangutan mereka berdua. "Katanya gak suka, kenapa gak nolak" Ucap Anelka dengan smrikannya. "Sekarang lo milik gue, pulang gue anter masalah motor lo biar gue yang urus" Baru saja Disa hendak membantah. "Gue gak Terima penolakan." Anelka meninggalkan Disa di sudut ruangan itu. "Shit, ada apa sama gue, apa iya gue suka sama Anelka? Ahh gak mungkin! " Batin Disa.