"Lo percaya hubungan tanpa status nggak?"
Ara menatap Ale dengan heran, "Kenapa tiba-tiba lo nanya begitu?"
"Gue pengen tau aja pendapat lo."
"Kalau gue rasa sih nggak bakal ada manusia yang mau menjalani hubungan tanpa status. Kalaupun awalnya dia nerima, pasti lama kelamaan dia bakal nuntut sebuah kata yang disebut 'status' itu sendiri."
Ale hanya mangut-mangut mendengar jawaban Ara. Lalu, sebuah ide muncul dikepalanya.
"Kita coba yuk?"
"Coba apaan?" Tanya Ara heran.
"Coba HTS-an."
"Nope, lo gila ya?"
"Lo takut ya Ra?" Tantang Ale.
"Siapa bilang gue takut? Gue cuma males ngikutin permainan gila lo itu."
"Ayolah Ra. Lagian ini efektif."
"Efektif apaan?"
"Efektif menjauhkan makhluk-makhluk yang bernama cewek dari pandangan gue."
"Lah gue kan cewek?"
"Kecuali lo, Kiara Nabila." Ujar Ale. "Lagian ada keuntungannya buat lo."
"Apa keuntungannya?"
"Lo nggak perlu ngelabrak lagi cewek-cewek yang ada hati sama gue."
"Deal." Ucap Ara tanpa pikir panjang.
Begitulah 'permainan' itu dimulai. Tetapi mereka lupa, siapa yang bermain api maka harus siap juga untuk terbakar.
Yeaaaaay.. Cerita kedua dimulaaaaiiiiiii.. Kali ini ada Ara dan Ale, si duo bersahabat yang bertolak belakang sedang memulai cerita mereka. Mari dibaca, comment, dan vote yaaa..
Salam Sayang,
Dilandita
Note: Jangan menambah dosa dengan mengcopy paste dan meremake hasil karya penulis.
Cover diambil dari Pinterest, jadi jika ada kesamaan dalam cover mohon dimaafkan, namanya juga dunia maya. Terima kasih.